JAKARTA, Arcus GPIB – Mari tinggalkan berhala, bertobat, karena berhala tidak tidak memberi kebahagiaan, selain kebinasaan. Mari menyerahkan hidup seutuhnya kepada-Nya. Mari membangun hidup dalam kesetiaan: membaca Alkitab, berdoa, beribadah dan bersaksi.
Pernyataan itu disampaikan Pdt. (Em) Sealthiel Isaak Minggu 25/09/2022 mengurai teks Firman Tuhan Zefanya 1:1-6 seraya menyebutkan bahwa Allah menghukum umatNya yang melakukan penyembahan berhala.
“Allah benci penyembahan berhala. Ia menghukum penyembah berhala, saat ini dan pada hari Tuhan. Orang yang menyembah berhala tidak mempunyai kerinduan untuk baca Firman, berdoa, beribadah dan bersaksi.”
“Tidak ada damai sejahtera dan ketenangan. Yang ada hanyalah rasa takut, kekerasaan, dll. Tidak ada tempat bagi penyembah berhala dalam kerajaan Allah (baca: Wahyu 22:14-16).”
“Di zaman yang sudah maju, masih kita jumpai praktek penyembahan berhala, baik yang “kuno” atau modern (Jimat, spiritisme/ penyembahan roh orang mati, horoscope, ilmu putih, dll). Berhala modern adalah semua yang diandalkan manusia dan menggeser Allah dari pusat kehidupan manusia (apakah itu harta, pangkat, kekuasaan, Iptek/teknologi ). Handphone (HP), bisa juga menjadi yang utama dalam hidup manusia?”
Allah menghukum mereka yang menyembah berhala (Baal, menyembah “tentara langit”, dan menyembah Milkom) (ay.4-7). Allah menghukum mereka yang melakukan kekerasan (baca: ay.9), dan yang tidak peduli sesama (ay.12). Mereka akan dipisahkan untuk dihancurkan.
Raja Manasye dan Amon melakukan penyembahan berhala. Tingkah laku mereka menyeret umat melakukan hal itu juga. Hal ini menyebabkan kemerosotan moral umat Tuhan. Zefanya diutus Allah menubuatkan penghukuman yang mengerikan. Allah akan “menyapu bersih” semua makluk hidup pada hari Tuhan (ay.2-4). Zefanya menyatakan bahwa hari itu adalah hari yang kelam, Semua kejahatan akan dimusnahkan. /fsp