Kaltim, Arcus GPIB – Selama 75 tahun GPIB hadir di tengah masyarakat Indonesia yang penuh keberagaman, keunikan dan dinamika. Seiring berjalannya waktu, terekam jelas seluruh perjalanan GPIB dibawah bimbingan Yesus Kristus, Sang Kepala Gereja.
Panjangnya perjalanan waktu yang telah dijalani, besarnya pergumulan yang telah dihadapi dan banyaknya jawaban atas setiap doa yang dipanjatkan menjadi bukti pemeliharaan Tuhan bagi GPIB.
Karenanya patutlah kita bersyukur kepada Tuhan karena kasih dan anugerahNya yang nyata dalam hidup kita. Mari pancarkan kasih Allah dengan puji-pujian.
Narasi tersebut menggema kencang Ibadah Syukur HUT KE- 75 Tahun GPIB di Mupel Kaltim I Sabtu, 11 November 2023. Tak tanggung-tanggung perayaan akbar HUT GPIB ini dihadiri Fungsionaris Majelis Sinode, Pendeta Maureen S. Rumeser, M.Th, Ketua III MS GPIB.
Mau tahu dimana perayaan ini digelar? Perayaannya di GPIB Sion Sandeley, Longikis Kabupaten Paser. Wow…
Ketua Mupel Kaltim I Pendeta Henry Tamaela menyatakan rasa syukurnya atas terlaksananya perayaan HUT ke-74 GPIB di wilayahnya.
“Puji Tuhan acara kita pada hari ini berjalan. Atas nama BP Mupel kami mengucapkan terimakasih kepada Panitia Pelaksana HUT. Prosesnya cukup panjang tidak mudah, tetapi puji syukur kepada Tuhan teman-teman Panitia bisa menjalankan dan mempersiapka semua dengan baik,” kata Pendeta Henry.
Monitoring Arcus GPIB terhadap kegiatan ini dipersiapkan begitu apik. Tata panggung dan area untuk Tamu serta Undangan sangat terasa kalau event ini benar-benar dipersiapkan dengan baik, termasuk kostum-kostum yang dipakai selama perayaan berjalan.
Kerja cerdas Pendeta Anintya Talakua-Saragih membuahkan hasil maksimal. Acara berjalan sebagaimana mestinya dengan sajian nuansa etnik yang kental tidak hanya dayak tapi juga daerah-daerah lain.
Dalam sambutannya, Pendeta Anintya tampil penuh sukacita mengenakan kostum etnik dayak dan menyapa bersemangat warga jemaat dan undangan yang memenuhi areal pelaksanaan HUT GPIB ke-75 tersebut sembari membukanya dengan kata syalom dan mengatakan Panitia HUT ke-75 GPIB ini unik karena terdiri dari beberapa elemen yang ada di Mupel.
“Harapan saya di tahun ke-75 ini, kita semakin semangat dalam berpelayanan. Tuhan yang mengutus kita di tengah GPIB, Tuhan pula yg akan memperlengkapi kita dengan kuasa-Nya untuk menyatakan kasih Allah. Allah selalu memancarkan kasih dan kita pun menebarkan kasih Allah dimanapun kita berada,” kata Anintya kepada Frans S. Pong, Pelaksana Redaksi Arcus GPIB.
Rangkaian acara berjalan indah, dari pembukaan, sambutan-sambutan lalu ibadah yang dilayani Pendeta Maureen S. Rumeser yang menyertakan banyak Paduan Suara dan tari-tarian menjadikan perayaan semakin semarak.
Pendeta Maureen Rumeser yang akrab disapa Pendeta Susi ini dalam renungannya membukanya dengan mangajak jemaat membentuk hati dari tangan dengan orang disekitar. Harapannya dengan bentuk hati itu ada rasa kasih yang tercipta, rasa kasih dan mengasihi.
Tuhan bisa memakai apa saja yang terjadi dalam hidup termasuk apa yang sering disebut-sebut secara kebetulan Tuhan bisa pakai untuk memuliakan nama-Nya.
Dalam kesempatan itu Pendeta Susi menekankan bahwa di dalam gereja tidak ada lagi kasta-kasta atau tingkatan seperti yang sering dirasakan dalam pemahaman suku-suku tertentu.
“Jadi siapapun dia ketika berada dalam gereja, mau dari suku mana, kasta mana kita ini sama dihadapan Tuhan,” tutur Susi.
Sukacita perayaan HUT ke-75 GPIB terus dirasakan warga jemaat di Mupel Kaltim I. Tiap sesi acara berjalan indah terangkai bagus.
Setelah ibadah apakah acara usai? Ternyata acara berlanjut. Jemaat Sion melakukan penggalangan dana untuk pembangunan gedung gereja.
Pendeta Anintya Talakua-Saragih mengatakan, usai ibadah acara berlanjut dengan penggalan dana. Penggalangan dana berupa penjualan lemang, sagu dan gula aren serta manortor.
“Jemaat Sion melakukan penggalangan dana untuk pembangunan gedung gereja kami. Lokasi gedung gereja sekarang adalah milik perusahaan. Tetapi yang akan kami bangun tanahnya sudah menjadi hak milik GPIB,” ungkap Anintya. /fsp