Home / Misioner

Selasa, 3 September 2024 - 17:38 WIB

Merawat Keberagaman, Pdt. Persang Undang Sinta Wahid Ke Immanuel Gambir

Pdt. Abraham Ruben Persang:

Pdt. Abraham Ruben Persang: "Ini harus dilanjutkan".

JAKARTA, Arcus GPIB – Diskusi Seri 1 “Pancasila Sebagai Titik Temu” yang digelar komunitas Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) menarik perhatian Pendeta Abraham Ruben Persang, Ketua Mejelis Jemaat (KMJ) GPIB Immanuel  Jakarta.

Dalam kesempatan diskusi di forum yang digelar di Geleri Nasional Indonesia, Jakarta 03/09/2024 Pendeta Persang yang hadir bersama koleganya Pendeta Johny A. Lontoh membuka diri seraya mengundang pembicara dan hadirin ke GPIB Immanuel Gambir untuk terus merawat keberagaman lewat diskusi-diskusi aktual.

KMJ GPIB Immanuel Jakarta Pdt. Abraham Ruben Persang dan KMJ GPIB Paulus Jakarta Pdt. Johny A. Lontoh saat mengikuti Diskusi yang digelar ICRP Jakarta.

“Ini harus dilanjutkan. Gereja Immanuel yang berusia 185 tahun sudah sejak lama kita jadikan rumah bersama dan sudah beberapa kali kita mengadakan kegiatan Lintas Iman. Supaya kegiatan ini terus menerus  dan ada kontribusi dari kami,” kata Pendeta Persang berharap program “Sinta Menyapa” bisa dilakukan di Immanuel.

Baca juga  Ada Gereja Protestan, KH Ma’ruf Amin Resmikan Enam Rumah Ibadah Di Universitas Pancasila

“Undangan ini untuk kita semua yang hadir disini,” ajak Pendeta Persang bersemangat yang mendapat applause dari hadirin.

Pembicara dalam Diskusi Seri 1 ini adalah Sinta Nuriyah Wahid dari Yayasan Puan Amal Hayati, Omi Komariah Nurcholish Majid dari NCMS, Yudi Lateif Cendekiawan Muslim, dan Bhante Dhammasubho dari Sangha Theravada Indonesia.

Sinta Nuriyah Wahid dari Yayasan Puan Amal Hayati bersama Omi Komariah Nurcholish Majid dari NCMS dan Bhante Dhammasubho dari Sangha Theravada Indonesia.

Diskusi berlangung semarak dalam suasana keberagaman mengulas hal-hal menyangkut toleransi dan intoleransi yang masih terjadi di masyarakat Indonesia sebagaimana terungkap dalam obrolan peserta denga pemateri.

Baca juga  Ayo Jujur, Persekutuan Macam Apa yang Kita Hadirkan Di Gereja

Yudi Latif Cendekiaawan Muslim dalam kesempatan itu mengatakan, Indonesia adalah tanah yang sudah diolah berbagai peradaban ada Melanesia, Autronesia, Melayu, Cina, Sinisasi, Indianisasi, Persia, Arab, dan Eropa.  Semua peradaban ini telah masuk ke Nusantara.

“Cetakan Indonesia itu hidup dalam keragaman. Nenek Moyang kita memiliki cara bagaimana kita hidup dalam keragaman itu,” kata Yudi menyebutkan pemerintah Cina saat ini sedang membuat film histori peradaban Cina. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Pdt. Margie Terima Penghargaan, Peluang Zebaoth ke Tingkat Nasional dan ASEAN

Misioner

Kasus Gereja Tulang Bawang, PGPI: Terima Kasih Kemenag Telah Gerak Cepat

GPIB Siana

Hukuman Mati Sebagai Efek Jera, Ini Kata Pdt. Nicodemus Boenga

Diakonia

Bangun Siring Cegah Longsor, GPIB Effatha Bunyu Butuh Dana

Misioner

Itu Milik Tuhan, Pdt. Roberto Wagey: Persepuluhan Komitmen dan Kesetiaan Memberi

Misioner

Yayasan GMIM Wenas Selenggarakan Pelatihan Jurnalistik: Memahami Misi Kristen

Misioner

la Kalahkan Kematian dan Jamin Keselamatan Kekal oleh Kasih Karunia-Nya

Misioner

Chris Kanter Di Forum Leaders Meeting: Digitalisasi Kita Jauh Tertinggal