JAKARTA, Arcus GPIB – Relasi yang terganggu antara umat dan Allah ternyata berdampak pada relasi yang tidak harmonis dengan sesama. Demikian renungan malam Sabda Bina Umat (SBU) GPIB Sabtu (2/12/2023).
Mengabaikan kehendak-Nya berdampak juga pada pengabaian pada kehidupan sesama dan ciptaan lainnya. Sikap ketidakpedulian seperti ini tidak akan didiamkan oleh Yesus Sang Pelayan, Sahabat dan Pendamai.
“Mari kita membangun relasi yang harmonis dengan Tuhan dan ciptaan-Nya,” lanjut SBU tersebut.
Kepada orang yang tidak mau memperhitungkan firman yang disampaikan-Nya, dengan tegas Tuhan mengatakan bahwa mereka harus memperhatikan orang-orang sengsara, janda, anak yatim, Orang miskin dan mereka tidak boleh merancang kejahatan terhadap sesama.
Kepada umat yang mengeraskan hati bagaikan batu amril, Allah melayani mereka sebagai sahabat yang menyatakan kebenaran dan keadilan dengan secara tegas memberi hukuman bagi mereka. Sebagai Pelayan, sahabat dan pendamai, Allah dapat juga menegur dengan keras dan tegas umatnya yang keras hati dan mengabaikan Firman-Nya.
Yesus Kristus dikatakan senantiasa hadir di tengah-tengah ciptaan-Nya sebagai Pelayan yang melayani, Sahabat yang menyahabati dan sebagai Pendamai yang menyatakan kebenaran, keadilan dan kasih yang mempersatukan.
Kasih sejati dari seorang pelayan, sahabat dan pendamai tidak hanya terukur pada tindakan-tindakan yang menyenangkan tetapi harus juga dinyatakan lewat ketegasan sikap yang menegur untuk mengarahkan umat kembali pada jalan yang sesuai kehendak Tuhan. ***