MEDAN, Arcus GPIB – Persidangan Sinode Tahunan (PST) 2023 di Kota Medan Sabtu (25/02/2023) mamasuki sesi paripurna pembahasan materi yang telah dibahas dalam komisi-komisi sehari sebelumnya.
Sesi pembahasan Program Kerja dan Anggaran Tahun 2023 – 2024 komisi Teologi dan Persidangan Gerejawi (TPG) hangat dibahas. Teologi yang selalu disebut sebagai “Panglima” dari semua elemen gerejawi selalu menarik disimak dan mendapat perhatian.
Tak heran kalau di sesi ini selalu hangat terkadang memanas. Letupan-letupan pertanyaan peserta memantapkan PKA dirasakan sebagai dinamika yang wajar dalam sebuah perhelatan.
Menurut Chris Wangkay, peserta PST Medan 2023, apa yang terjadi dalam PST 2023 adalah sesuatu yang wajar-wajar saja sebagai langkah merumuskan PKA yang baik memelihara persekutuan.
“So itu harus tetap baku-baku sayang sesama warga dan pelayan GPIB,” tutur Chris Wangkay yang juga PHMJ GPIB Zebaoth Bogor.
Dikatakan, memanasnya persidangan adalah sebuah dinamika, itu bagian dari pembinaan dalam bergereja, memelihara persekutuan.
“Dinamika yang terjadi dipersidangan adalah bagian dari pembinaan dalam kita bergereja untuk itu memelihara persekutuan adalah diatas segala-galanya,” tandas Chris Wangkay.
Menyikapi jalannya PST 2023 di Medan ini, Pendeta Lolita Usmanij yang juga peserta dalam forum tersebut mengatakan, dinamika yang terjadi lumrah saja untuk menjaga agar tidak keluar dari aturan yang ada.
“Kita punya aturan. Itu yang menjaga supaya kita tetap pada rules. Kita punya peluang untuk bicara,” kata Pendeta Lolita berharap masing-masing untuk mau duduk bersama merumuskan apa-apa yang ingin dicapai.
Sayangnya, kata Pendeta Lolita, yang terlihat adalah saat persidangan masing-masing mengklaim yang memiliki hak. “Ini harus di kami, itu bukan disana, harus disini. Bayangkan teologi mau bikin dengan pemahamannya, PPDSI mau bikin dengan pemahamannya,” katanya seraya berharap Teologi dan PPSDI mau duduk bersama.
Catatan Arcus GPIB mengutip PKA Teologi dan Persidangan Gereja Sebagian kerja komisi ini adalah menyediakan Tata Ibadah Syukur HUT Pelkat-pelkat, Ibadah Hari Lansia, Ibadah Hari Ibu untuk dilaksanakan di jemaat-jemaat dan Ibadah Syukur HUT Yayasan-Yayasan GPIB, Ibadah Syukur HUT GPIB beserta juklaknya.
Program kerja lainnya adalah membantu kaum perempuan GPIB setia membaca Alkitab secara berurutan selama setahun dalam kelompok dengan bantuan aplikasi digital (WAG)
Juga melaksanakan acara Bincang Muda Seputar Alkitab. Acara ini untuk memberikan pemahaman dan pembekalan spiritualitas kepada rekan muda GPIB melalui bincang virtual dalam kemasan casual, kreatif ala muda dan interaktif dengan topik seputar alkitab dan pengalaman iman pemuda-pemudi GPIB. /fsp/den