Adik-adik mahasiswa IAIN Kudus yang hadir merasa bersyukur dapat diterima dalam suasana keterbukaan dan menyatakan bahwa hal ini sebagai salah satu bentuk implementasi keberagaman agama yang ada di Indonesia.
GPIB Jemaat Marga Mulya Yogyakarta senantiasa terbuka dengan semua elemen Masyarakat mewujudkan kebersamaan dalam keberagaman.
Hal ini tampak dalam Ibadah Hari Minggu 21 Juli 2024 pukul 09.00 WIB yang dirangkaikan dengan Syukur ke-74 tahun Pelayanan Kategorial Gerakan Pemuda GPIB. Jemaat dan Presbiter menyambut jemaat-jemaat tamu dari GPIB lainnya, dan jemaat lainnya yang datang dari Ambon, Papua, dan daerah lainnya.

Jemaat GPIB Marga Mulya Yogyakarta menyambut adik-adik Mahasiswa IAIN Kudus dalam Ibadah Hari Minggu.
Juga hadir dalam peribadahan adik-adik mahasiswa IAIN Kudus dan Profesor Patrice Brodeur seorang Katholik dari Montreal Canada yang berkecimpung dalam upaya-upaya perdamaian.
Adik-adik mahasiswa IAIN Kudus yang hadir merasa bersyukur dapat diterima dalam suasana keterbukaan dan menyatakan bahwa hal ini sebagai salah satu bentuk implementasi keberagaman agama yang ada di Indonesia.
Dan sebagai generasi muda mereka berusaha untuk menerima segala bentuk keberagaman baik suku, agama, ras dan juga budaya serta mengajak semua secara bersama-sama merangkul seluruh elemen masyarakat untuk menjalin suatu kerukunan guna mempererat persatuan.
Sebagai gereja yang keberadaannya digaris sumbu filosofi DIY dan bangunan gedung gerejanya merupakan bangunan Cagar Budaya maka GPIB Jemaat Marga Mulya Yogyakarta terus berusaha berbenah dan terus berusaha membangun keharmonisan diantara elemen bangsa.
Bahkan tidak jarang banyak turis asing maupun wisatawan nusantara yang melewati gereja Marga Mulya menyempatkan diri masuk ke dalam gereja dan melihat-lihat ruangan ibadah serta mendapatkan informasi terkait Sejarah bangunan gereja yang konon telah mencapai 166 tahun. ***
Oleh: Pnt. Evi Sapakoly