JAKARTA, Arcus GPIB – Duka sangat dirasakan oleh warga jemaat GPIB. Ruang ibadah dimana Pendeta Roberto J.M Wagey, M.Th disemayamkan penuh hingga keluar ruang, lantai dua pun juga terisi penuh saat pelaksanaan ibadah penghiburan Kamis, (1/2/2024).
Ibadah penghiburan wafat Pdt. Roberto Wagey di GPIB Immanuel penuh sesak. Tidak hanya mitra dikalangan GPIB tapi dari berbagai kalangan dan denominasi gereja lainnya. Karangan bunga yang datang tak putus-putus memenuhi area halaman gereja yang menjadi ikon GPIB tersebut.
Pelayan Firman dalam ibadah tersebut Ketua II MS GPIB Pendeta Manuel E. Raintung, S.Si, M.M mengajak meneladani Simeon yang punya komitmen dalam hidupnya, saleh dan takut akan Tuhan yang digambarkan sebagai sosok Pendeta Roberto Wagey yang dalam keseharian.
Menurut Pendeta Manuel, sosok Pendeta Roberto yang akrab disapa Berto adalah tipe orang yang tidak mau membuat orang lain repot.
“Cukup banyak kami bersama-sama, tidak saja dalam dialog tapi juga dalam karya. Beliau (Berto) tidak pernah mau menyatakan bahwa dirinya sakit. Beliau sungguh mau membuktikan bahwa ia bisa dan mau melakukan apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya,” kata Pendeta Manuel dalam khotbahnya.
Ibadah penghiburan terangkai bagus diselingi cukup banyak paduan suara dari Unit-unit Misioner dan paduan suara Karyawan Kantor Majelis Sinode GPIB. Ibadah yang dimulai pukul 20.00 wib hingga selesai terus dikunjungi rekan, kerabat dan handai taulan hingga pukul 23.00 wib.
Sebagaimana diketahui Pendeta Roberto Wagey saat wafat mencapai usia 48 tahun meninggalkan seorang istri, Novanny Eunike Pattinama dan tiga orang anak Ravelia Clarence Magdha Rachel Wagey, Xavier Ernst Fritz Wagey dan Xaviera Naftali Joanne Wagey.
Perjalanan karier kependetaan sebelum masuk sebagai Sekretaris I Majelis Sinode GPIB adalah Ketua Majelis Jemaat GPIB Bahtera Kasih Makassar dan Ketua Mupel Sulselbara.
Tentang sosok seorang Pendeta Roberto Wagey bagi Pendeta Yuniar Jauhari adalah sosok yang sangat peduli terhadap beban sesama. “Pendeta Roberto aktif dan peduli,” kata Pendeta Yuniar Jauhari saat bersamanya di Mupel Sulselbara.
Pendeta Roberto Wagey juga merupakan kandidat Doktor di Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) Ambom.
Sebagai informasi jenazah Alm Pendeta Roberto Wagey akan dimakamkan di TPU pondok Kelapa Jakarta Timur. Ibadah pelepasan jenazah dilakukan pada Sabtu 3 Februari 2024 pukul 10.00 wib. /fsp
