Saya kagum ketika Pak Mozes menyebut buku yang tidak biasa dibaca presbiter tetapi dibaca seorang Mozes yakni “Institutio Christianae Religionis” soal pandangan Calvin.
BOGOR, Arcus GPIB – Duka dan air mata mengiringi kepergian sosok seorang pelayan Tuhan di GPIB Zebaoth Bogor yang dikenal kritis dan cerdas yang wafat 21 Januari 2024, Immanuel Mozez pelayan yang menyelesaikan tugasnya dengan baik.
“Tidak mudah. Orang bisa memulai sebuah pertandingan dengan baik tapi belum tentu bisa mengakhirinya dengan baik,” kata Pendeta Margie Ririhena De Wanna, D.Th, KMJ GPIB Zebaoth Bogor pada ibadah pelepasan jenazah Immanuel Mozes, Ex Penatua GPIB Zebaoth Bogor di GPIB Zebaoth Bogor, Rabu (24/01/2024).
Orang bisa mengawali kehidupan dengan baik tapi belum tentu orang bisa memelihara seluruh proses pertandingan dengan baik. Paulus mengatakan: “Aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara”. Bukan hanya awal pertandingan tapi sampai diakhir pertandingan bahkan dalam proses pertandingan sendiri ia telah memelihara imannya dengan baik.
“Itu yang kalau kita maknai, juga dialami oleh seorang hamba Tuhan yang melayani Tuhannya di tengah-tengah jemaat GPIB Zebaoth Bogor tapi juga ditengah-tengah gereja lain, dibelakang layar dengan berbagai tanggung jawab pelayanan yang dengan hormat saya sebut namanya Bapak Immanuel Mozes,” ungkap Pendeta Margie.
“Bersyukur untuk kehadiran seorang Mozes yang ada bersama dengan kita. Kita berterima kasih untuk keluarga yang mempersembahkan bukan hanya apa yang mereka miliki dalam bentuk materi, tapi sosok yang terbaik dari tengah-tengah keluarga untuk Tuhan.”
“Dalam gereja ini kita bersyukur untuk kehadirannya, dedikasinya, keseriusannya melayani,” kata Margie sembari berkisah saat memimpin ibadah ulang tahun di rumah almarhum, selalu bercerita tentang apa-apa yang dibaca.
“Saya kagum ketika Pak Mozes menyebut buku-buku yang tidak biasa dibaca presbiter secara umum tetapi dibaca oleh seorang Mozes yakni “Institutio Christianae Religionis” soal pandangan Calvin.”
“Beliau cukup kritis, punya wawasan yang sangat luas, banyak membaca, banyak belajar, berdiskusi, kesempatan-kesempatan selalu dipakai untuk bertanya tentang banyak hal yang menjadi pergumulan.”
Diketahui sebelum melayani di Zebaoth, Immanuel Mozes aktif melayani di Gereja Kristen Evangelis (GKE) Kalimantan sebagaimana tempat kerja sebalumnya dan domisili almarhum. Di GPIB Zebaoth Bogor almarhum adalah presbiter yang cukup lama melayani yakni 5 periode sebagai Penatua.
Puji-pujian mengiringi pelepasan jenazah almarhum di Zebaoth yang dimakamkan di TPU Situ Gede Bogor. Presbiter Zebaoth Bogor melantunkan bait-bait pujian asal daerah almarhum NTT dan pujian dari keluarga besar sang istri tercinta. /fsp