Home / Obituari

Kamis, 18 Juli 2024 - 00:59 WIB

Sosok Aktif di PKP dan Kegiatan Sinodal Sonya Prasetyo Korompis Wafat

Almarhumah Sonya Cindy Prasetyo Korompis

Almarhumah Sonya Cindy Prasetyo Korompis

BEKASI, Arcus GPIB – Dukacita sangat dirasakan keluarga besar Eko Prasetyo dan Karompis atas wafatnya Sonya Cindy Korompis, istri dari Eko Prasetyo. Sebagaimana diketahui sang istri wafat karena sakit yang diderita.

Semasa hidup aktif dalam pelayanan di Persekutuan Kaum Perempuan (PKP) GPIB dan berbagai kegiatan sosial Sinodal antara lain kegiatan dana pada event-event golf GPIB demikian pula sang suami Eko Prasetyo.

Pelayan Firman Pdt. VictorTanggela: Tuhan selalu menolong.

Rangkaian ucapan turut berdukacita pun seakan tak henti, baik yang menyatakan lewat karangan bunga maupun diranah media sosial. Sosok alm. Sonya Cindy Korompis dalam keseharian selalu tampil luwes dan bersahabat. Bahkan dalam masa-masa sakitnya pun ketika akan ke rumah sakit selalu bertanya dan meminta teman untuk mendampingi ke rumah sakit.

Tapi apa hendak dikata, Tuhan punya rencana indah bagi alm. Sonya Cindy Prasetyo Korompis, Selasa 16 Juli 2024 Tuhan memanggilnya. Ibadah pun dilaksanakan dan dilayani Pendeta Victor Tanggela di kediaman almarhum yang juga menjadi rumah duka menghantarnya ke pembaringan akhir di Sandiago Hills.

Baca juga  Pemimpin Harus Orang yang Pas, Jangan Memaksakan Diri

Rekan-rekan almarhumah hadir memberi penguatan kepada keluarga. Tangis karena rasa dukacita tertahankan saat melihat anak-anak almarhum.

Pendeta Victor Tanggela mengajak keluarga yang ditinggal untuk melihat atau memperhatikan kematian dengan cara pandang yang baru.

“Bahwa kematian adalah bukti nyata bahwa Tuhan pernah menganugerahkan sosok yang luar biasa sehingga dapat bersyukur bahwa Tuhan telah menghadirkan sosok yang mengasihi Pak Eko, Nadia dan Ardi, Regitha, Enrique dan Fanny,” kata Pendeta Victor.

“Sekarang lanjutkanlah cinta kasih yang ibu Sonya telah tunjukkan dengan saling mengasihi dan memperhatikan satu dengan lainnya. Ibu Sonya boleh mati, tapi teladannya harus tetap hidup dalam keluarga.”

Baca juga  Duka Atas Wafat Pdt. Caroline Montolalu, Pdt. Rumambi: "Kematian Kita adalah Hari Perkawinan..."

Dikatakan, kematian Almarhumah tentunya membuat semua merasakan kehilangan baik keluarga ataupun kerabat dan sahabat.

”Tapi rasa kehilangan baru akan dirasakan setelah keluarga beraktifitas. Tidak ada lagi sosok ibu, istri di sisi. Keluarga akan mengalami hidup yang berbeda, hidup yang asing tanpa Almarhumah,” tutur Pendeta Victor.

Dalam khotbahnya saat pelepasan jenazah, Pendeta Victor mengatakan, Tuhan selalu ada dan menyertai keluarga. Bahwa Ia akan terus menopang, menolong dan menuntun keluarga sebagaimana Tuhan menjaga bangsa Israel dalam keterasingan di pembuangan. Mereka takut akan apa yang akan terjadi dalam kehidupan mereka di pembuangan tapi Tuhan menyertai mereka.

”Peti kita tutup, tapi cinta kasih Tuhan tidak pernah tertutup bagi kita. Marilah mengantar jenazah Almarhumah dengan keyakinan bahwa Tuhan akan selalu menopang, menolong dan menuntun keluarga,” ucap Pendeta Victor menutup khotbahnya. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Sosok Baik Hati Daniel Alfred Sabandar Wafat, Ia Wafat Di Dalam Tuhan

Obituari

Turut Berdukacita Atas Wafatnya Pdt. (Em) Gerson J. Siahanenia

Obituari

Tangis Duka Melepas Kepergian Pdt. Roberth William Maarthin

Obituari

Alm. Pnt. Victor Pangkerego Dimakamkan, Pdt. P.K Rumambi: “Jadikan Kematian Sebagai Pendamping”

Obituari

Ibadah Penghiburan Alm. Pdt. Roberto Wagey, Warga Memenuhi Immanuel Jakarta  

Obituari

Aktivis Pelkes Henny Urai Wafat, Pdt. Elly Pitoy: “Ia Spirit Besar”

Obituari

Lepas Jenazah Immanuel Mozes, Pdt. Margie: “Almarhum Sosok Kritis”

Obituari

Ketum MS GPIB Di Pelepasan Jenazah Rudolf Tumbelaka: “Itu Kesembuhan Kekal”