Home / Diakonia

Kamis, 14 April 2022 - 13:30 WIB

KAMIS PUTIH, Makna Kerendahan Hati, Kebersamaan dan Kesederhanaan

JAKARTA, Arcus GPIB – Hari ini Kamis 14/4/2022 serentak di seluruh GPIB melaksanakan ritual Kamis Putih. Apa makna ibadah Kamis Putih?

Laman kumparan.com menyebutkan, Kamis Putih adalah masa dimana umat Tuhan melakukan perenungan untuk terus merendahkan hati sama seperti Kristus.

Yesus mengajarkan bahwa seorang pemimpin bukanlah pihak yang dilayani, melainkan pihak yang melayani. Dewasa ini, kita sering melihat pemimpin yang maunya dilayani saja, tetapi dia tidak pernah melayani.

Yesus melakukan itu dengan membasuh kaki muridNya, melakukan perjamuan terakhir. Pelayanan Yesus menjadi pelajaran tentang pelayanan, kerendahan hati, kebersamaan, dan kesederhanaan.

Apa respon kita di Kamis Putih ini?  Sabda Bina Umat hari ini yang mengurai Yohanes 18 : 1 – 11 mempertanyakan itu. Kamis Putih adalah momen melakukan refleksi diri untuk siap memasuki penghayatan akan pengorbanan Kristus.

Baca juga  Warga Lansia Suku Dayak Kenyah Dapat Bantuan Sembako

Belajar dari Yesus yang mau menerima kenyataan hidupnya sesuai apa yang sudah di firmankan Allah. Yesus menjalaninya sebagai bentuk kesatuan Allah Tritunggal.

Manusia dalam keterbatasannya seringkali berusaha menolak realita yang tidak membawa keuntungan pada dirinya. Pada titik ini manusia berusaha memberontak karena tidak menerima realita yang terjadi. Inilah yang menjadi kritik bagi manusia yang hanya mencari ‘kesenangan’ dalam dunia ini. Orang-orang seperti ini biasanya menjadi gelap mata karena kehilangan terang kasih dari Allah.

Baca juga  30 Yadia GPIB, Pdt. Marthen Leiwakabessy Ajak Melayani Keluar

Yesus yang seutuhnya manusia sekaligus Allah, dengan kesungguhan hati menerima apa yang sudah menjadi realita-Nya. Yesus menggenapi apa yang telah dinyatakan oleh firman Tuhan.

Berbeda dengan reaksi para murid yang harus diperhadapkan dengan realita yang tidak menyenangkan. Bahkan Simon Petrus memberikan perlawanan kepada orang-orang yang ingin menangkap Yesus.

Ada dua reaksi yang bisa kita lihat ketika diperhadapkan pada realita yang kurang baik, yaitu menerima atau menolak. Dengan kesanggupan dan ketekunan menerima realita kehidupan, maka dengan penuh penghayatan kita dapat berefleksi diri memasuki Tri Hari Suci Paskah. Mari mempersiap-kan diri untuk merayakan kemenangan Iman dalam kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. /fsp

Share :

Baca Juga

Diakonia

UGAHARI Melepaskan Diri Dari Kesulitan, Steven Tunas: Tidak Usah Banyak Gaya

Diakonia

Di Forum IIPE, Pdt. Johny A. Lontoh: Gereja Harus Serius dan Kreatif

Diakonia

Wow, Baksos Yadia GPIB Di Sulawesi Utara Jangkau 6.097 Pasien

Diakonia

DOA BAPA KAMI DI MASA PANDEMI dari Andriani L. Soetoto

Diakonia

Pendeta Berbisnis, Mungkinkah? Pdt. Johny A. Lontoh: Jangan Hanya Di Mimbar

Diakonia

MPH-PGI Laksanakan Ibadah Perayaan Adven Bersama Anak-anak Panti Asuhan

Diakonia

Natal YADIA GPIB Bersama Anak Yatim Piatu, Oma Panti Asuhan, Serahkan Piagam Penghargaan

Diakonia

Majelis Sinode GPIB Serahkan Bantuan Dana dan Sembako Ke RAAL Lawang