Home / GPIB Siana

Jumat, 24 Maret 2023 - 14:31 WIB

Kematian Karena Kanker Tinggi, Majelis Sinode GPIB Sosialisasi Bahaya Kanker

Cici Puspita Sari, AMD dari Lembaga Kanker Indonesia saat presentasi.

Cici Puspita Sari, AMD dari Lembaga Kanker Indonesia saat presentasi.

JAKARTA, Arcus GPIB – Apa itu penyakit kanker dan bagaimana mencegah serta mengobatinya dipaparkan tuntas oleh Cici Puspita Sari, AMD, Keb dihadapan Karyawan Majelis Sinode GPIB Jumat, 24/03/2023.

Acara sosialisasi kesehatan dari Lembaga Kanker Indonesia yang diselenggarapan di Aula Kantor Mejelis Sinode tersebut diikuti sejumlah karyawan Kantor Majelis Sinode dan peserta dari GKSI yang sedang melakukan studi banding di Kantor Majlis Sinode.

Dalam kesempatan tersebut Cici Puspita Sari mengatakan tingginya tingkat kematian di Indonesia akibat kanker. Yang parahna lagi, kata dia, besarnya biaya yang harus dikeluarkan bagi penderita kanker dalam proses penyembuhan.

Disampaikan, penyebab kanker antara lain bisa datang dari makan makanan yang seharusnya tidak bisa dimaka lagi, ia mencontohkan nasi yang sudah menguning dalam rice coocker dan kebersihan.

Baca juga  Persoalan Hidup Tidak Pernah Selesai, Pdt. Margie Ririhena de Wanna: Curhatlah Ke Tuhan

Faktor pemicu kanker, kata Cici, bisa datang karena faktor genetika atau keturunan, proses kimia dan fisika, dari makanan serta minuman, dan cara pengolahan dan peyajian makanan yang salah.

Bermacam-macam cara bisa dilakukan untuk mendeteksi munculnya kanker dalam tubu seseorang, bisa dengan pertolongan peralatan medis dan bisa dengan cara-cara yang paling murad dn mudah dilakukan.

Untuk mendeteksi kanker di payudara, Caci memperagakan dengan mengajak peserta untuk mengakat tangan, tngan yang satu melakukan perabaan disekitar payudara untuk mendeteksi sekiranaya ada benjoalan. Benjoan tersebut bisa disebut Myom dan kista yang merupakan cikal bakal kanker.

Pencegahannya, kata Cici, bisa dilakukan dengan berbagai cara termasuk dengan melakukan suntikan obat tertentu sebanyak tiga kali dan juga bisa dengan terapi herbal sebagaimana yang disampaikannya dengan menggunakan tanaman Temu Putih yang mudah dibudidayakan.

Baca juga  Pnt. Liertji Rendakasiang Wafat, Ketum Pdt. Rumambi: FMS Membutuhkannya

Diakuinya, pengobatan kanker memerlukan biaya yang tidak sedikit. Puluhan juta, bahkan miliar bisa habis untuk proses penyembuhan. “Jadi saran saya lebih baik mencegah daripada mengobati,” tutur Cici meyakinkan sembari menawarkan sebuah produk herbal.

Cici menyebutkan, beberapa buah yang dapat dipakai sebagai obat penawar kanker anatara lain buah sirsak, nanas dan benalu tumbuhan yang menempel di pohon teh. Untuk buah sirsak harus dipastikan buah matang di pohon bukan yang diperam menmggunakan karbit. Dan Untuk benalu teh direbus dengan air tiga gelas.

Cara mengkonsumsinya dalam tempo tertentu dan tidak boleh ada yang terlewati alias bolong-bolong. Cara pengobatan seperti ini bisa mencegah kanker sampai tiga tahun kedepan. /fsp

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

Tuluslah Kepada Pemerintah, Ramah, Bangun Komunikasi, Tidak Memfitnah

GPIB Siana

Semarak Sukacita Jemaat Merayakan Kemerdekaan Di GPIB Effatha Jakarta

GPIB Siana

Menyaksikan Kocaknya Majelis Jemaat Zebaoth Bogor: “Ancoor Beta”

GPIB Siana

BERHENTILAH Membandingkan Dirimu Dengan Orang Lain: Bisa Memunculkan Iri

GPIB Siana

“Jaga Tutur Kata, Rendah Hati Bukti Tuhan Bersama Kita”

GPIB Siana

Duka Ketua II PHMJ Mangngamaseang, Ananda AKP Ulil Ditembak Rekannya

GPIB Siana

KEROHANIAN Bertumbuh Karena Masalah dan Tekanan Kehidupan

GPIB Siana

“Kita Perlu Topangan Isteri, Suami, Anak, Cucu, Teman atau Saudara Seiman Berdoa Bersama”