BEKASI, Arcus GPIB – Berhasil mengerjakan sebuah tugas harus disikapi sebagai sebuah keberhasilan karena Roh Kudus, bukan untuk mencari pujian atau hormat dari manusia.
“Kita melakukannya bukan untuk mencari puji, haus pujian, mendapat hormat dari manusia, melainkan hanya untuk hormat dan kemuliaan bagi Allah Bapa sang pemilik hidup kita,” kata Pdt. Esther Suthya – Tumansery, S.Si dalam “Morning Call” yang disiarkan youtube GPIB Indonesia 27/4.
KMJ GPIB Dian Kasih Bekasi ini mengatakan, jika semangat, kesungguhan, kesetiaan, dan ketulusan menyatu dengan doa-doa, maka Allah akan mengerjakan bagiannya yang jauh melampaui apa yang didoakan dan minta. Ia akan menyatakan dan memercayakan tanggung jawab yang lebih besar lagi.
Pertanyaannya, kata Pdt. Esther, sejauh mana seseorang rela di pimpin Roh Kudus dan tinggal didalam sang pokok Anggur yang Benar, dan tidak membiarkan ego menguasai
“Semua kita dapat membawakan keriduan dan harapan ini baik ketika kita berdoa secara pribadi, maupun berdoa syafaat dalam persekutuan jemaat,” tutur Pdt. Esther.
“Roh kudus setiap hari memberi kita minum air hidup. Roh Kudus memenuhi makanan rohani kita setiap hari. Dan sejatinya semua kasih karuniaNya akan memampukan kita bekerja menurut ritme dari tatanan baru, bukan sebaliknya dalam tatanan lama, saling sikut, saling dengki, mementingkan diri sendiri bahkan meremehkan dan merendahkan yang lain.”
“Roh Kudus akan menyatakan kebenaran yang luar biasaj ika kita semua mau dan rela dipimpinnya.” Tandas Pdt. Esther.
Dikatakan, sebagai anggota tubuh Kristus perlu terus menerus mengembangkan kesadaran, kemauan, pengertian, hikmat dan kebijaksanaan yang berasal dari Tuhan.
Caranya, dengan menyerahkan segenap hati, jiwa dan segenap akal budi, segenap kekuatan kepada bimbingan dan pimpinan Roh Kudus. Semakin dekat secara rohani dengan kesadaran dan kemauan untuk terus berserah secara total kepada Allah, maka iman kepada Allah semakin kokoh, berakar didalam Yesus Kristus.
“Roh Kudus yang telah diutus oleh Yesus Kristus untuk tinggal didalam hati setiap pemercaya sesungguhnya telah menyediakan sebuah pola dan mekanisme kerja. Sebuah tatanan atau sistem bagi setiap anggota tubuh Kristus, sehingga kita semua berada didalam kesatuan koordinasi dan kesepakatan kerja.”
“Jadi sekalipun konteks kehidupan setiap anggota tubuh Kristus berbeda, sekalipun peran kita berbeda, dan sekalipun status dan keberadaan kita unik, namun oleh kasih karunianya kita telah ditempatkan menjadi anggota atau organ tubuh Yesus Kristus, sehingga kepelbagaian itu dapat disatukan dan dikoordinasikan oleh Roh Kudus.” /fsp