JAKARTA, Arcus GPIB – Ketidakmampuan seseorang dalam memahami Firman Tuhan dan kesalahan dalam membaca Alkitab, serta ketidakmengertian dapat diselewengkan iblis sebagaimana kisah iblis dan perempuan di Taman Eden.
Mengatakan itu Pendeta Margie Ririhena – De Wanna, D.Th saat menyampaikan Firman Tuhan di Bajem Pura Tajur Halang, Minggu (23/04/2023) mengurai teks Alkitab dari Kejadian 3:1-5.
“Hati-hati ketika membaca Alkitab, jangan salah dalam membaca Alkitab. Mengurangi dan menambah apa kata Firman adalah kesalahan yang dapat menjerumuskan,” tutur Pendeta Margie
Menurutnya, kecenderungan manusia pada umumnya tidak memahami dengan sungguh-sungguh apa yang menjadi pesan Tuhan, tidak memahami dengan bai kapa yang dimaksud Tuhan.
“Kita sebagai manusia menunjukkan kecenderungan yang tidak memahami dengan sungguh apa kata Tuhan,” tutur Pendeta Margie menunjuk Kejadian 3: 5.
Perempuan yang juga Ketua Bidang Teologi & Oikumene DPP Persatuan Inteligensia Kristen Indonesia (PIKI) ini menyebutkan, iblis sangat lihai dalam memutarbalikkan perkataan Allah.
Betapa iblis melalui ular dengan liciknya menggoda perempuan dengan memutarbalikan Firman Tuhan dengan mengatakan: “Kalau engkau memakan buah pengetahuan baik dan jahat engkau akan menjadi seperti sama seperti Allah.”
Pendeta Sealthiel Izaac dalam renungannya meminta warga jemaat untuk waspada dengan godaan-godaan iblis dalam menjalani kehidupan ini.
“Jangan terlena, karena iblis hadir ditengah kehidupan kita. Ia bagaikan singa yang terus berjalan untuk mendapatkan mangsanya (I Petrus 5:8). Ia memutarbalikkan kebenaran Firman Tuhan dalam berbagai kepalsuan yang menarik. Kita sendiri pun tidak menguasai firman-Nya dengan baik. Maka iblis dengan kekuasaannya menekan, menindas hidup kita sehingga kita tunduk kepadanya,” kata Pendeta Sealthiel.
Dikatakan, godaan iblis begitu menggiurkan dengan kata-kata akan menjadi seperti Allah.
“Siapa yang tidak ingin seperti Allah: berkuasa dan mengetahui segala hal?” tandas Pendeta Sealthiel. Manusia tanpa Tuhan dan Firman-Nya, tak berdaya. Dalam kondisi seperti itu, iblis lebih unggul.
Menghadapi godaan iblis, kaa Pendeta Sealthiel harus bersikap tegas, menolak semua yang ditawarkannya dengan mengatakan: “tidak” dan bergantung pada Yesus dan kuasa Firman-Nya sebagai senjata. /fsp