Home / Germasa

Senin, 10 Januari 2022 - 23:56 WIB

Menag Ajak Pemuda Katolik Jadi Garda Terdepan Moderasi Beragama

JAKARTA, Arcus GPIB – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak segenap Pemuda Katolik untuk terus menjadi garda terdepan dalam mengawal Moderasi Beragama sebagai program strategis nasional.

Laman Kemenag RI menyebutkan, ajakan ini disampaikan Plt Dirjen Bimas Katolik Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono saat mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menghadiri pelantikan Pengurus Pusat Pemuda Katolik periode 2021 – 2024.

“Saya berpesan agar Pemuda Katolik ikut serta secara aktif mengawal program Moderasi Beragama sehingga keindahan yang telah tumbuh di atas keberagaman suku, agama, ras, etnis, dan bahasa terus dapat dipupuk dengan sikap dan tindakan moderat yang dilandasi kearifan dan budaya bangsa yang penuh tenggang rasa dan tepo seliro,” kata Menag dalam sambutan yang dibacakan Plt Dirjen Bimas Katolik Albertus Magnus Adiyarto Sumardjono, Senin (10/1/2022).

Baca juga  Dosen STFT Jakarta: "Kita Menghargai Sekaligus Mewaspadai Pemerintah"

“Semoga melalui internalisasi Moderasi Beragama yang telah dilakukan sepanjang tahun 2021 dengan berbagai kegiatan akan menyempurnakan tahun 2022 sebagai Tahun Toleransi. Semoga kita sekalian dapat menemukan betapa nikmatnya keindahan taman bernama Indonesia, ” sambungnya.

Lebih lanjut disampaikan, pelantikan Pengurus Pusat Pemuda Katolik kali ini mengusung tema Akselerasi Gerakan Pemuda Katolik Memasuki Tahun Toleransi dan Tantangan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Hadir dalam pelantikan, Kardinal Ignatius Suharyo, Menteri BUMN Erick Thohir, perwakilan kementerian dan lembaga, tokoh agama Katolik, para senior Pemuda Katolik, pimpinan ormas dan undangan lainnya.

Baca juga  Sidang Sinode BNKP, Menkumham Yasonna:  Peluang untuk Terus Berbenah dan Berinovasi

Para pengurus yang dilantik merupakan hasil Kongres Nasional ke-18 Pemuda Katolik tahun 2021.

Menurut Plt Dirjen Bimas Katolik, saat ini, masalah utama yang masih menjadi prioritas pemerintah adalah pemulihan ekonomi dan kesehatan akibat pandemi Covid-19.

Namun, dalam kehidupan keagamaan,  masih ada tantangan yang dihadapi, meskipun skor Indeks Kerukunan Umat Beragama secara nasional pada 2021 cukup tinggi, yaitu 72,39.

“Kita tidak boleh lengah karena masalah kerukunan tidak bersifat given dan statis tetapi dinamis. Untuk memelihara kerukunan, baik intern maupun antarumat beragama, pemerintah telah menetapkan Moderasi Beragama sebagai program strategis nasional,”  tandasnya. ***

Share :

Baca Juga

Germasa

Rukun Harmoni Di Desa Kalirejo: Ada Masjid, Ada Gereja, Ada Pura yang Berdampingan

Germasa

Tuntaskan Perkunjungan Ke Vihara dan Pondok Pesantren, Dept. Germasa: Tercipta Dialog Manis

Germasa

Dibuat Modul Liputan Konflik Keagamaan untuk Jurnalis Toleran

Germasa

Fungsionaris Majelis Sinode Audiensi Ke Lemhannas, Andi Widjajanto Menanyakan Pertumbuhan GPIB

Germasa

Indonesia Rukun, Menag Yaqut Cholil Qoumas Terima Bintang Mahaputera Utama

Germasa

Sudah Biasa Bernapas? Pdt. Nicodemus Boenga: Tetap Perlu Latihan

Germasa

Dua Penganut Kristen Orthodoks Terus Bertempur, Dimana Kesaksian Gereja?

Germasa

GPIB Kerja Sama dengan ICRS Adakan Pelatihan Kebhinekaan dan Bina Damai