CIBOGO, Arcus – Hujan yang turun dengan debit air yang cukup besar di Kawasan Bogor dan sekitarnya berakibat musibah bagi GPIB Nehemia, Cibogo.
Tanah di sekitar Gedung gereja yang masuk dalam Mupel Jabar II ini tergerus air. Akibatnya tanah disekitar gereja bergerak dan bergerak terus membuat permukaan tanah turun hingga kedalaman 9 meter.
“Tanah bergerak karena tergerus air hujan sedalam 9 meter dengan luas sepanjang 15 meter yang saat ini sedang dikerjakan,” ungkap Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Nehemia Cibogo, Pdt. Asachristo Mahodim kepada arcus Sabtu 27/11.
Saat ini, kata Pdt Mahodim, pihaknya terus melakukan penimbunan, diuruk untuk mengatasi pergeseran tanah yang terus terjadi karena debit hujan yang besar yang terus turun di Kawasan bogor dan sekitarnya.
“Tembok pastori yang lama sudah tenggelam,” tutur Mantan Pendeta Jemaat GPIB Zebaoth Bogor dan GPIB Sumber Kasih Jakarta ini.
Menurutnya, gereja yang diresmikan oleh Jend TNI (Purn) M. Panggabean dan ditahbiskan oleh Sekretaris Umum Majelis Sinode GPIB Pdt. Junus Beeh S.Th pada 1997 ini masih butuh 120 truk lagi material tanah untuk penimbunan lokasi yang terkikis air dan pendanaan untuk pembangunan kembali bangunan pastori dan gedung gereja yang rusak akibat tanah bergeser.
“Pergeseran tanah kalau tidak diantisipasi bisa menimbulkan kerusakan yang semakin parah dan butuh biaya yang semakin besar akibat tanah bergerak,” tandasnya.
Saat ini, kata Pdt Mahodim, pengerjaan telah mencapai 40 persen dari total penanganan perbaikan yang dilakukan hingga saat ini. /fsp
DONASI, dapat disalurkan ke Rekening: Bank BRI 0800-01-013994-53-1 a.n: GPIB Majelis Jemaat Nehemia. Contact Person: HP/W.A: 081212696611