BEKASI, Arcus GPIB – Sosok pendeta yang satu ini memang nyentrik. Rambut memanjang dikuncir. Ia cukup dikenal di dunia maya melalui renungan-renungan singkatnya yang hanya 2,9 menit.
Saat mengurai Ratapan 3: 40 “Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN” pendeta ini mengawalinya dengan doa yang singkat pula, hanya 3 kata, “Tolonglah ya Tuhan.” Amin.
Ia adalah Pdt. Jan Jona Lumanauw, Ketua Majelis Jemaat GPIB Gloria Bekasi yang juga cukup dikenal dengan aksi-aksi bakti sosial di Pos-pos Pelkes melalui Departemen Pelkes GPIB dan Yayasan Diakonia GPIB.
Karya renungannya via youtube kini telah menembus angka 700 per tanggal 1 Juli 2022. Jumlah yang tidak sedikit untuk sebuah penyampaian renungan setiap harinya dengan 384 subscribers.
Penyampaian renungan pun singkat, hanya 2,9 menit. Bagi rekan pendeta GPIB lainnya menyebutkan itu ciri khas Pdt. Jan Jona Lumanauw.
Dalam khotbahnya di renungan ke-700 tersebut ia mengambil kisah dari seorang keponakan saat kecil tidak pernah mau meminta maaf walaupun telah melakukan kesalahan-kesalahan. Padahal ia lahir dari seorang ayah dan ibu yang taat beribadah.
“Yang saya ingin katakan adalah manusia pada dasarnya tidak mau mengakui dia sudah berdosa, dia berbuat salah, menyakiti hati sesama,” tutur Pdt. Jona yang baru-baru Ini juga hadir dalam jajaran personel GPIB yang ikut ke Titik Nol Passer Utara, Kalimantan Timur.
Untuk itu, kembali Pdt. Jona mengajak melihat teks Firman Tuhan dari Ratapan 3: 40. “Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN.”
“Saudara-saudara rajin-rajinlah untuk introspeksi diri dihadapan Tuhan kalau-kalau kita sudah jauh dari Tuhan. Dengan berintrospeksi diri, kita akan sadar untuk senantiasa memuliakan nama Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama,” imbuhnya. /fsp