Home / Pelkat

Minggu, 13 Oktober 2024 - 16:50 WIB

Sapaan Bermakna Pdt. Cindy Tumbelaka: “Ada yang Merasa Paling Penting, Padahal….

Pdt. Cindy Tumbelaka van Munster saat menyampaikan renungan.

Pdt. Cindy Tumbelaka van Munster saat menyampaikan renungan.

BINTARO, Arcus GPIB – Kadangkala ada orang menganggap diri sebagai orang penting, padahal sebenarnya ia tidak penting. Orang seperti ini menipu diri sendiri.

Hal ini dilihat Rasul Paulus dalam persekutuan di Jemaat Galatia bahwa ada orang yang menganggap dirinya penting dan merasa yang paling sibuk dan paling aktif.

”Apa yang dilihat Paulus didepan matanya, mungkin Paulus melihat sosok orang-orang menganggap dirinya paling penting, padahal dia sama sekali tidak penting,” kata Pendeta Cindy dalam renungannya mengurai Firman Tuhan dari Galatia 6 : 1 -7 di Seminar Kesehatan Mental Perempuan, di GPIB Filadelfia Bintaro Sabtu 12 Oktober 2024.

Sapaan bermakna Pendeta Cindy Tumbelaka van Munster di acara yang digelar Dewan PKP di GPIB Filadelfia Bintaro ini mengangkat tema: “Kebahagian Merekah dari Mental yang Sehat” menghadirkan Narasumber Psikolog Prof. Corina D. Riantoputra Ph.D, Psikiater Dr. Carla Lusikooy, Sp.Kj, dan Dosen STFT Jakarta Pdt. Justitia Hattu, Th.D.

Baca juga  HUT Ke - 14 PKLU GPIB, Dr. John Paulus: “Jangan Malu Dikatakan Lansia”

Menurut Cindy, Pendeta Jemaat GPIB Filadelfia ini, ada orang yang merasa paling penting, paling sibuk dan paling aktif padahal sesungguhnya tidak seperti itu.

”Mungkin merasa yang paling sibuk, paling aktif padahal sebetulnya tidak sibuk-sibuk amat atau cuma wira-wiri orang Manado bilang  ke kiri kenan nyanda war-war. Saya jadi curiga, Paulus omongin jemaat di Galatia atau omongin kita ini,” tutur Pendeta Cindy.

Disampaikan, anggun bersahaja, membawa damai itulah citra diri yang ideal dimiliki setiap anggota PKP GPIB.

”Dihadapan Firman-Mu kami mau menguji diri kami sendiri, apakah citra diri yang selalu kami ucapkan dengan semangat itu benar-benar menjadi citra diri kami yang sesungguhnya yang kami bawa dalam hidup kami sehari-hari tau cuma kami ingat kalau mau ibadah.”

Baca juga  Nyala Ungu, Semangat dari Pesparawi PKP Jogja

”Kami mau memeriksa diri kami, karena kami menemukan ketika kami mengira bahwa kami sudah menjadi perempuan yang anggun,  bersahaja, pembawa damai padahal kami jauh dari karakter itu.”

”Kamilah yang menjadi sumber masalah dalam persekutuan dan pelayanan bahkan kesaksian PKP GPIB. Kamilah yang membuat pelayanan tidak berjalan baik.”

Kamilah yang membuat orang lain memandang perempuan Kristen sebelah mata. Karena itu, hari ini Tuhan kami mau diubahkan menurut pengajaran Firman-Mu.”

”Kami mau hidup sesuai dengan citra diri yang selama ini dengan sangat fasih dan hafal kami ucapkan.” /fsp

 

 

Share :

Baca Juga

Germasa

Komjen Golose Bicara Bahaya Narkotika, Pdt. Abraham Persang: Gereja Harus Hadir

Pelkat

Pembinaan Pelkat Di GPIB Yudea Tangerang: Jadilah Pelayan Berkarakter Yesus

Pelkat

HUT Ke-13 PELKAT PKLU GPIB Pondok Ungu Bekasi, Pdt. Douglas Leander: Gereja Jangan Tidur

Pelkat

KEREN. HUT Teruna Ke-41 Bikin Acara “Teruna Creative Campaign”

GPIB Siana

Majelis Sinode Kembali Melaksanakan Kelas Publik Tematik PA, PT, GP, PKP, PKB

Pelkat

Nyala Ungu, Semangat dari Pesparawi PKP Jogja

Pelkat

Sukacita Natal Dewan PKB, Tony Wenas: “Harapan Kami Semua Merasakan Sukacita”

Pelkat

Besok, Temu Koordinasi Pelkat Gerakan Pemuda GPIB