BINTARO, Arcus GPIB – Kadangkala ada orang menganggap diri sebagai orang penting, padahal sebenarnya ia tidak penting. Orang seperti ini menipu diri sendiri.
Hal ini dilihat Rasul Paulus dalam persekutuan di Jemaat Galatia bahwa ada orang yang menganggap dirinya penting dan merasa yang paling sibuk dan paling aktif.
”Apa yang dilihat Paulus didepan matanya, mungkin Paulus melihat sosok orang-orang menganggap dirinya paling penting, padahal dia sama sekali tidak penting,” kata Pendeta Cindy dalam renungannya mengurai Firman Tuhan dari Galatia 6 : 1 -7 di Seminar Kesehatan Mental Perempuan, di GPIB Filadelfia Bintaro Sabtu 12 Oktober 2024.
Sapaan bermakna Pendeta Cindy Tumbelaka van Munster di acara yang digelar Dewan PKP di GPIB Filadelfia Bintaro ini mengangkat tema: “Kebahagian Merekah dari Mental yang Sehat” menghadirkan Narasumber Psikolog Prof. Corina D. Riantoputra Ph.D, Psikiater Dr. Carla Lusikooy, Sp.Kj, dan Dosen STFT Jakarta Pdt. Justitia Hattu, Th.D.
Menurut Cindy, Pendeta Jemaat GPIB Filadelfia ini, ada orang yang merasa paling penting, paling sibuk dan paling aktif padahal sesungguhnya tidak seperti itu.
”Mungkin merasa yang paling sibuk, paling aktif padahal sebetulnya tidak sibuk-sibuk amat atau cuma wira-wiri orang Manado bilang ke kiri kenan nyanda war-war. Saya jadi curiga, Paulus omongin jemaat di Galatia atau omongin kita ini,” tutur Pendeta Cindy.
Disampaikan, anggun bersahaja, membawa damai itulah citra diri yang ideal dimiliki setiap anggota PKP GPIB.
”Dihadapan Firman-Mu kami mau menguji diri kami sendiri, apakah citra diri yang selalu kami ucapkan dengan semangat itu benar-benar menjadi citra diri kami yang sesungguhnya yang kami bawa dalam hidup kami sehari-hari tau cuma kami ingat kalau mau ibadah.”
”Kami mau memeriksa diri kami, karena kami menemukan ketika kami mengira bahwa kami sudah menjadi perempuan yang anggun, bersahaja, pembawa damai padahal kami jauh dari karakter itu.”
”Kamilah yang menjadi sumber masalah dalam persekutuan dan pelayanan bahkan kesaksian PKP GPIB. Kamilah yang membuat pelayanan tidak berjalan baik.”
Kamilah yang membuat orang lain memandang perempuan Kristen sebelah mata. Karena itu, hari ini Tuhan kami mau diubahkan menurut pengajaran Firman-Mu.”
”Kami mau hidup sesuai dengan citra diri yang selama ini dengan sangat fasih dan hafal kami ucapkan.” /fsp