Gedung gereja yang kita cintai ini ternyata menyimpan banyak Sejarah penting khususnya bagi warga GPIB.
JAKARTA, Arcus GPIB – Mengemuka dalam Ibadah syukur HUT ke-88 tahun bahwa GPIB Paulus Jakarta telah menjadi tempat berdirinya Gereja Protestan di Indonesa bagian Barat (GPIB). Artinya, posisi gereja yang berada di kawasan Menteng ini telah menjadi tempat bersejarah melaksanakan misi Allah, menjadi berkat bagi pekerjaan Allah.
Seperti disampaikan Ketua I PHMJ GPIB Paulus Jakarta, Penatua Rocky Sambuaga, GPIB Paulus banyak menyimpan sejarah termasuk bagaimana GPIB dilahirkan di gedung gereja yang sebelumnya bernama Nassaukerk ini.

Sukacita warga jemaat dan Pendeta-pendeta yang pernah melayani di GPIB Paulus hadir dalam perayaan HUT ke-88 GPIB Paulus Jakarta.
“Gedung gereja yang kita cintai ini ternyata gedung gereja ini menyimpan banyak Sejarah penting khususnya bagi warga GPIB. Lebih khusus bagi warga GPIB Jemaat Paulus dan para partisipannya,” kata Penatua Rocky saat menyampaikan sambutannya di Ibadah Syukur HUT ke-88 GPIB Paulus Jakarta, Kamis 06 Juni 2024.
Gedung gereja GPIB Paulus selesai dibangun dan ditahbiskan pada tanggal 6 Juni 1936. Gedung gereja ini diberi nama Nassaukerk. Pada masa itu Indonesia masih berada dibawah kolonial Belanda.
Pada tahun 1945 setelah Indonesia Merdeka, di bulan Oktober 1948 persidangan Sinode Aam Gereja Protestan Indonesia dilaksanakan dengan salah satu agendanya adalah membentuk Gereja Mandiri ke-4. Dan diakhir Sidang Sinode Aam GPI, salah satu keputusannya adalah ditetapkan berdirinya gereja mandiri ke-4 dengan nama Gereja Protestan Indonesia bagian Barat menyusul 3 gereja saudara yang telah terbentuk sebelumnya yaitu GMIM, GPM dan GMIT.

Areal balkon menjadi pilihan warga jemaat mengikuti jalannya sukacita HUT ke-88 GPIB Paulus Jakarta.
“Dimana Sidang Sinode itu berlangsung? Sidang Sinode itu berlangsung di Gedung ini, di tempat kita melangsungkan Ibadah Syukur saat ini,” kata Penatua Rocky disambut tepuk tangan warga jemaat yang bangga akan kisah Sejarah GPIB Paulus.
Menurut Rocky, setelah GPIB terbentuk dan mereka yang terpilih dan ditahbiskan sebagai fungsionaris Majelis Sinode melakukan Sidang dan salah satu keputusannya adalah merubah nama Gedung gereja ini dari yang sebelumnya bernama Nassaukerk menjadi gedung gereja GPIB Jemaat Paulus.
Mengingat sejarah indah nan panjang yang ditorehkan GPIB Paulus, Penatua Rocky mengajak warga jemaat mensyukuri 88 tahun usia gedung gereja dengan merawat sebaik-baiknya.
“Mari kita rawat gedung ini dengan sebaik-baiknya sebagai wujud pertanggungjawaban kepada Kristus Sang Kepala Gereja yang mempercayakan kepada kita semua,” harap Penatua Rocky.
Karena, kata Rocky, apabila yang dipercayakan ini dirawat dan dikembangkan dengan baik, maka akan ditambahkan kepada kita hal-hal yang besar seperti apa yang menjadi gumul juang bersama untuk peroleh lahan disamping gedung gereja ini guna perluas dan pengembangan sarana dan prasarana pelayanan.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak warga jemaat merawat tali persaudaraan dalam persekutuan jemaat sebagai sesama anggota tubuh Kristus.
“Karena di sana ada janji Tuhan bahwa apabila kita diam bersama dengan rukun maka berkat akan turun seperti embun gunung hermon yang turun atas gunung-gunung Sion. Sebab kesanalah Tuhan memerintahkan berkat.”
“Gedung gereja yang berdiri kokoh dan megah ini serta Persekutuan jemaat Tuhan yang ada di dalamnya. Jangan jadikan Danau untuk kita nikmati keindahan dan kenyamanannya, tetapi sebaliknya mari kita jadikan ini semua bagaikan sungai yang terus mengalirkan berkat Ilahi bagi semua makluk ciptaannya sehingga melalui kehadiran kita nama Tuhan dimuliakan dan ditinggikan.”
Dalam kesempatan itu, Penatua Rocky menyampaikan terima kasih kepada Pendeta Johny Alexander Lontoh yanag telah melayani sebagai Pelayanan Firman dalam Ibadah Syukur HUT ke-88 GPIB Paulus dan kepada Tim Kerja Perayaan HUT ke-88 gedung GPIB Paulus Jakarta, Penatua Alfa Mandalika beserta seluruh tim kerja yang telah bekerja keras dan mengemas acara ini dengan baik, juga kepada rekan-rekan PHMJ.
Juga terima kasih kepada grup Kolintang PKP Maria, grup Kolintang PKP Martha, grup Kolintang Deo Gratias, grup Kolintang Mattea, tim multimedia, tim music, tim keamanan, dan berbagai pihak yang telah ikut ambil bagian dalam ibadah dan perayaan Hari Ulang Tahun ke-88 gedung Gereja Paulus Jakarta. ”Perkenankan saya mengakhiri sambutan ini dengan sebuah pantun,” imbuh Penantua Rocky.
“Pisau diasah dipagi hari, dibawa ke kebun untuk membabat, Berakhir sudah sambutanku ini, Semoga bisa memberi manfaat.” /fsp