Home / Misioner

Senin, 8 November 2021 - 18:41 WIB

Tetaplah Hidup BagiNya, untuk MelayaniNya

JAKARTA, Arcus – Sebuah kalimat pendek bertuliskan “Berdamai Dengan Kematian” menarik untuk disimak. Bukankah pada umumnya orang takut pada kematian?

Tapi Alkitab mengatakan ….mati adalah keuntungan,  sebagaimana surat Paulus (Filipi 1:21). Apa makna dari ayat ini? Thomas B. Warren,  filsuf dan teolog, Tennessee Amerika mengatakan, keinginan Paulus adalah untuk mati. Tapi ia juga memilih untuk tetap hidup di dunia ini agar dapat melayani.

Dua pilihan sulit, terus melayani Kristus di atas bumi atau tinggal bersama Kristus di surga. Yang terpenting adalah bagaimana tetap berjuang semasa hidup untuk melayani Tuhan sebagaimana teks Firman Tuhan …..bagiku hidup adalah Kristus, dan mati adalah keuntungan.”

Baca juga  "Mari Bangun Kehidupan Kita Dalam Seluruh Aspek Diatas Dasar Yesus"

Lalu apa arti Berdamai Dengan Kematian sebagaimana renungan Buddha di situs Kementerian Agama 5 November 2021? Menurut Buddha, badai Covid-19 telah membuka mata tentang betapa rapuhnya kehidupan.

Tubuh ini mudah sekali rapuh hanya dengan makhluk kecil bernama virus Covid-19 ini. Virus itu menimbulkan ketakutan yang luar biasa hingga melemahkan imunitas dan tidak jarang berakhir dengan kematian.

Adalah wajar kita perlu mempertahankan dan menjaga tubuh ini supaya tidak mudah rusak sehingga dapat dipergunakan untuk melakukan aktifitas kebaikan dengan berbagai macam usaha. Namun demikian, juga perlu membangun mentalitas benar dengan pandangan Dhamma bahwa segala yang ada termasuk tubuh adalah tidak kekal sehingga tidak layak dilekati dan diagung-agungkan.

Baca juga  Pesan Pendeta Sealthiel Isaac: Panggilan Kita Panggilan Melayani, Bukan Memerintah

Ini semua bukan pesimis pada kehidupan ini tetapi senantiasa mempunyai kewaspadaan dan kebijaksanaan terhadap hidup. Jivitaṁ aniyataṁmarana niyataṁ, kehidupan tidaklah pasti, kematianlah yang pasti.

Jadi, tetaplah hidup bagiNya, untuk melayaniNya. “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” Filipi 4:19. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

“Gereja Harus Tetap Menyuarakan Suara Kenabian Walau Dalam Pergumulan”

Misioner

Majelis Sinode GPIB Minta “Anugerah 102” Tidak Menggunakan Atribut GPIB  

Misioner

Lawatan Paus, Dua Pendeta GPIB Hadir Di Festival Toleransi

Misioner

Ketua Umum Yapendik Dr. Oloan Siahaan: Prestasi Ini Tidak Terlepas dari Seluruh Stake Holder

Misioner

Berhentilah Merasa Berhak Atas Kehidupan Orang Lain

Misioner

Renungan Singkat Tembus Angka 1.000, Pdt. Jan Jona Lumanauw: Karya Kreatif

Misioner

Membentuk Rasa Peduli, Karyawan Kantor Sinode GPIB Dibekali Materi Bina Lapangan

Diakonia

PDP Batch 3 untuk Tingkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pendeta