KOTA PADANG, Arcus GPIB – Perayaan HUT ke-75 GPIB di Kota Padang semarak. Sukacita kebersamaan sangat dirasakan warga jemaat menikmati acara demi acara yang digelar Panitia Jakarta bersama Panitia Lokal di Kota Padang.
Puncak Perayaan HUT GPIB pada 31 Oktober 2023 cukup unik. Ada peresmian Taman Digital di halaman gereja GPIB Efrata Padang dan Pembuatan Pohon Harapan yang menyimpan sejumlah harapan dalam sebuah flashdisk (USB) dan akan dibuka pada tahun 2048 dimana GPIB berusia 100 tahun.
Yang luar biasa dalam acara penyimpanan USB dilakukan Pejabat-pejabat Daerah setempat dan Fungsionaris GPIB dan diikuti unsur Unit Misioner GPIB.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang juga Ketua Panitia HUT ke-75 tahun GPIB dan istri turut serta membenamkan USB untuk dibuka pada tahun 2048.
Ketua Majelis Jemaat PIB Efratha Padang Pendeta Salmon Leatemia mengatakan, dibangunnya Taman Digital di GPIB Efrata tidak hanya diperuntukkan babgi masyarakat gereja tapi juga untuk masyarakat pada umumnya.
Adapun Pejabat Daerah lainnya yang hadir dalam perhelatan Sinodal tersebut adalah Gubernur Sumatra Barat yang diwakili Kepala Kesbangpol Kepala Badan Kesbangpol Prov Sumbar Dr. Jefrinal Arifin, Walikota Padang Hendri Septa, B.Bus. (Acc), MIB dan beberapa Pejabat setempat lainnya.
Kepada Arcus GPIB Frans S. Pong, Walikota Padang Hendri Septa mengatakan sangat menghargai persaudaraan yang ada di Kota Padang ini dan terus merawatnya.
“Di Kota Padang ini kita hidup bersaudara, ada Muslim, ada Kristiani, ada Hindu, ada Buddha dari dulu orang tua kita meminta anak-anaknya menjaga rasa persaudaraan. Orangtua saya banyak temannya dari China dan tida ada beda sehingga itu turun kepada kami anak-anaknya,” kata Walikota Hendri.
“Kita berteman dengan semua selagi mereka warga Kota Padang mereka saudara kita. Jadi saya senang sekali di masa saya memimpin Kota Padang kita bisa melihat kemajemukan. Saya berharap ini bisa langgeng sampai nanti.”
Menurut Handri, kemajemukan dan persauadaraan yang harmonis di Kota Padang menepis padangan jelek Kota Padang yang disebut-sebut tidak Pancasilais, intoleran, tidak bersahabat, tidak nyaman.
“Saya tidak menemukan kebencian dari warga terhadap saudaranya yang lain yang berbeda keyakinan. Ini hanya beberapa oknum yang sengaja membuat keruh. Saya yakin itu,” tandas Hendri seraya mengatakan harapannya di Ulang Tahun GPIB ke-75 ini terus merajut sukses. /fsp