Oleh: Diaken Stephanus W. Suwu, Arcus GPIB
INDIA, Arcus GPIB – Menyongsong perhelatan besar dari CCA / Christian Conference of Asia tahun ini, yakni General Assembly, beberapa agenda dilakukan sebelumnya (Pre – General Assembly). Salah satu agenda dimaksud adalah AEMAN (Asian Ecumenical Migrants Advocacy Network).
Kegiatan berlangsung dari tanggal 26 September – 28 September 2023 di CMS Campus yang terletak di Kottayam, negara bagian Kerala – India. Ada 2 utusan GPIB yang hadir dan menjadi narasumber pada event ini, yaitu Pendeta Jimmy I. Sormin, MA (Sekretaris Eksekutif – Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan PGI) dan Diaken Stephanus W Suwu, SH., M.Si. (Korsubbid Komunikasi – Dept. Inforkom dan Litbang, Presbiter GPIB Jurang Mangu – Banten).

Peserta AEMAN – CCA sedang menyimak materi-materi yang disajikan.
Pendeta Jimmy Sormin, menyampaikan presentasi berjudul “Religious Spaces as Support Networks for Community Activism.” Saat materi dipresentasikan ia didampingi Pendeta Sonya M. Uniplaita (Kabiro Perempuan dan Anak PGI). Pendeta Jimmy juga diminta untuk menjadi tim pengkonsep statement dari forum ini.

Pdt. Jimmy Sormin, menyampaikan presentasi berjudul “Religious Spaces as Support Networks for Community Activism.”
Diaken Stephanus W Suwu menyampaikan tulisan yang berjudul “Narratives of Return and Re-integration”. Pada kesempatan ini beliau juga bersama narasumber lain yang berasal dari pimpinan gereja di Malaysia.

Dkn. Stephanus W Suwu menyampaikan tulisan yang berjudul “Narratives of Return and Re-integration”.
Kedua Presbiter GPIB ini menyampaikan pandangannya, serta dalam diskusi bersama forum mereka merespons seluruh respons dan pertanyaan dengan piawai.
Setelah AEMAN, kedua utusan GPIB ini melanjutkan kegiatannya dengan mengikuti General Assembly yang tulisannya akan disampaikan secara terpisah.
Laman CCA menyebutkan, sidang Umum Konferensi Kristen Asia (CCA) ke-15 dilaksanakan di Kottayam, India, mengangkat tema, “Tuhan, Perbarui Kami dalam Roh-Mu dan Pulihkan Ciptaan”. Bersidang dari tanggal 27 September hingga 4 Oktober. Acara ini diadakan setiap lima tahun sekali, merupakan badan pengambil keputusan tertinggi di CCA. Sebanyak 500 peserta diperkirakan akan mengikuti Sidang ke-15, yang sempat tertunda dua tahun dan ditunda dua kali karena pandemi.
Pada sambutannya, Sekretaris Jendral CCA, Dr. Mathews George Chunakara, menjelaskan kepada forum tentang pentingnya kegiatan ini dalam gerakan oikoumene gereja-gereja di Asia, dan sekaligus juga bagi dunia.
Dikatakan, sejak gerakan mondial ini terbentuk, sambutan gereja-gereja atas kehadiran CCA dan beragam programnya disambut dengan baik. Hal itu bisa dilihat dari pelaksanaan sidang-sidang raya CCA yang bergerak dari waktu ke waktu, dari satu negara ke negara lain sebagai tuan rumah penyelenggaraannya. ***