Home / Misioner

Senin, 12 Februari 2024 - 16:24 WIB

“Pertobatan Membantu Menjadi Rendah Hati. Allah Suka Kerendahan Hati”

Foto Ilustrasi: Pdt. Teddy Masinambouw saat melayani dalam di Pos Pelkes Sungai Segah, Kaltim 2023.

Foto Ilustrasi: Pdt. Teddy Masinambouw saat melayani dalam di Pos Pelkes Sungai Segah, Kaltim 2023.

JAKARTA, Arcus GPIB – Yesus menegaskan bahwa dengan bertobat, maka setiap orang dapat melihat jalan atau keputusan yang ditempuh. Orang yang bertobat tidak disetir oleh status dan dirinya sendiri. Sebaliknya, orang yang bertobat semakin memerlukan topangan Tuhan.

Demikian renungan malam Sabda Bina Umat Senin (12/02/2024) mengangkat tema: ”Menjadi Orang Besar Di Era Digital” mengurai Firman Tuhan Matius 18: 1-5 yang focus pada ayat 2 “Yesus memanggil seorang anak kecil, menempatkannya di tengah-tengah mereka.”

Tidak perlu manipulasi orang untuk menjadi orang besar. Tidak perlu merugikan orang lain untuk menjadi orang besar. Status menjadi orang-besar, hanya bisa didapatkan dengan melihat ke diri sendiri (imward looking). Saat kita melihat diri sendiri, kita diminta untuk melakukan dua hal khusus, yaitu, bertobat (metanoia) dan menjadi seperti anak kecil.

Baca juga  Kisah Panjang Perjuangan GPIB Jurang Mangu Mendapatkan Izin Gereja

Catatan Arcus GPIB mengutip warungsatekamu.org menyebutkan,  seseorang perlu pertobatan karena dengan bertobat memungkinkan Tuhan memulihkan, mengampuni, dan menyucikan seseorang. ”“Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yohanes 1:9).

Pertobatan membantu untuk menjadi rendah hati. Allah menghargai kerendahan hati: Dia mengasihani orang yang rendah hati, dan menentang orang yang congkak (Amsal 3:34; Yakobus 4:6). Jadi lekaslah bertobat agar dapat bertumbuh dalam kerendahan hati dan menerima serta menikmati belas kasihan Allah.

Dengan pertobatan seseorang dijauhkan dari Iblis. Alkitab mengatakan, “Tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!” (Yakobus 4:7). Dalam ayat ini, tunduk kepada Allah berarti membersihkan tangan kita dan menyucikan hati kita dari dosa dan hati yang mendua (Yakobus 4:8).

Baca juga  Melayani Dijalur Entertainment, Tommy Mukdani: Semua Ini Anugerah Tuhan

Ketika kita berdosa, sesungguhnya kita sedang memberikan izin kepada Iblis untuk mendekat kepada kita, sebab “barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya” (1 Yohanes 3:8). Iblis itu dekat dengan mereka yang melakukan apa yang Iblis lakukan (Yohanes 8:44). Dan ketika Iblis dekat dengan kita, dia “datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan” (Yohanes 10:10). /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Utus Sambut di GPIB Yahya Jakarta, Pdt. Rumambi : Menjadi Arak-arakan yang Jelas Arahnya

Misioner

Tujuan Besar PMKI GPIB Akan Makin Terasa, Menghadirkan Damai Sejahtera

Misioner

Pdt. Roberto Wagey: Beritakan Injil Dengan Jujur, Pdt. Sterra: 82 Jemaat Berkomitmen

Misioner

Minta Hikmat: Pdt. Ny. Deina Tacoy: Setiap Orang Punya Tugas Di Rumah Allah

Misioner

Jangan Iri Hati, Tuhan Tidak Pernah Salah

Misioner

Wamen Veronica Tan Terima Audiensi PGIW Jabar, Pdt. Margie: Kolaborasi

Misioner

Sesi Bina Sinode GPI Di Asmat Sentuh Soal Stunting, Trauma Healing dan Moderasi Beragama

Misioner

Di HUT PGI ke-74, Luhut B. Panjaitan: : “Penting Mendukung Pemerintah Baru”