Home / Misioner

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 16:34 WIB

Sesi Bina Sinode GPI Di Asmat Sentuh Soal Stunting, Trauma Healing dan Moderasi Beragama

Suasana Pembukaan baksos di Asmat Papua dihadiri Ketua Sinode BPH GPI Pendeta Drs. Rudy I. Ririhena, M.Si., Pdt.Fransisca C.Tuwanakotta, Wakil Ketua I MPS GPI Papua Pendeta Rudi Falirat, S.Th.,  dan Pjs. Bupati Asmat, Willem Dacosta.

Suasana Pembukaan baksos di Asmat Papua dihadiri Ketua Sinode BPH GPI Pendeta Drs. Rudy I. Ririhena, M.Si., Pdt.Fransisca C.Tuwanakotta, Wakil Ketua I MPS GPI Papua Pendeta Rudi Falirat, S.Th., dan Pjs. Bupati Asmat, Willem Dacosta.

PAPUA, Arcus GPIB – Kepedulian Sinode Gereja Protestan di Indonesia (GPI) terhadap suku Asmat diwujudkan dalam giat Pembinaan, Pelatihan dan Bakti Sosial. GPI di Kabupaten Asmat.  Berbagai kegiatan dilakukan dari tanggal 3 s/d 9 Oktober 2024.

Ibadah Pembukaan Kegiatan dipimpin Wakil Sekretaris GPI Papua, Pendeta Dorlince Tuturop. Didasari pada Firman Tuhan dari Efesus 2:8-10 yang mengingatkan bahwa semua dipanggil oleh Allah untuk melakukan pekerjaan baik yang telah Allah sediakan.

Tim Sinode GPI dari Jakarta disela-sela Pembinaan dan Baksos di Asmat

Warga Jemaat tekun mengikuti setiap sesi bina yang disampaikan Narasumber.

Dalam rangka itu,, Allah hendak memperlengkapi  para pekerja-Nya, para Presbiter dan pengurus wadah-wadah kategorial  melalui kedatangan Tim dari GPI yang melaksanakan  kegiatan Pembinaan, Pelatihan dan Bakti Sosial GPI di GPI Papua Klasis Asmat.

Seperti disampaikan Sekretaris Umum GPI Pdt. Fransisca C.Tuwanakotta, S.Th kepada Frans S. Pong dari Arcus GPIB setelah ibadah dilanjutkan dengan Sambutan dari Ketua Sinode BPH GPI Pendeta Drs. Rudy I. Ririhena, M.Si., Wakil Ketua I MPS GPI Papua Pendeta Rudi Falirat, S.Th.,  dan Pjs. Bupati Asmat, Willem Dacosta.

Pembukaan kegiatan secara resmi dengan pemukulan tifa oleh Pjs Bupati Asmat, Ketum GPI, Sekum GPI, dan Wakil Ketua I MPS GPI Papua. Kegiatan dilanjutkan dengan  ceramah dan tanya jawab Pencegahan Gizi Buruk yang dibawakan oleh dokter A. Kambodji.

Pdt. Johny Alexander Lontoh memaparkan materi Trauma Healing

Dalam kesempatan itu, terungkap bahwa gereja harus berperan dan menjadi pelopor sebagai penyuluh kesehatan bagi warganya, sehingga warga khususnya anak-anak tidak mengalami gizi buruk dan stunting. Setiap jemaat harus mempunyai data stunting bagi warganya. Usia Balita harus diasupi dengan makanan gizi berimbang.

Baca juga  MANTAP Persiapan Panitia Konven dan PST Medan, Siap Sambut 636 Peserta

Sesi bina tentang Maderasi Beragama menjadi perhatian Tim Sinode GPI di Asmat. Ceramah  Moderasi Beragama disampaikan Kementerian Agama Kabupaten  Asmat yang disampaikan Wilhelmus Koyaan dengan moderator Penatua Max Hayer.

Dapat disimpulkan bahwa moderasi beragama dalam konteks kerukunan umat beragama harus dimulai dari sikap hidup dan pandangan atau persepsi  yang positif bahwa ada terdapat pemeluk umat beragama lain selain Kristen.

Ceramah Moderasi Beragama oleh Wilhelmus Koyaan dari Kemenag Kab Asmat dan moderator Pnt. Max Hayer.

Pencegahan Gizi Buruk yang dibawakan oleh dokter A. Kambodji.

Warga suku Asmat antusias mengukiti Sesi Bina dan Baksos dari Sinode GPI.

Disampaikan, dari pandangan atau persepsi yang positif akan melahirkan rasa yang positif dan dari rasa yang positif akan melahirkan kebahagian atau kerukunan dalam kehidupan antar agama. Sebaliknya dari pandangan atau persepsi yang negatif akan melahirkan rasa yang negatif dan dari rasa yang negatif hanya  akan melahirkan iri hati, kebencian dalam kehidupan antar agama.

Baca juga  Pdt. Em. Sealthiel Izaak: Jangan Sombong, Allah Menempatkan Para Rasul Di tempat Paling Rendah

Untuk itu, sebagai warga Negara penting memahami bahwa setiap orang memiliki hak hakiki untuk memilih agamanya dan untuk beribadah menurut agamanya.

Jadi, hak hakiki beragama dan menjalankan agama ini harus saling menghargai satu sama lain.  Dalam rangka mewujudkan kerukunan di Indonesia maka pemerintah melalui Kementrian Agama RI telah menggulirkan konsep trilogi kerukunan atau tiga kerukunan yakni: Kerukunan intern umat beragama, Kerukunan antar umat beragama dan Kerukunan antar umat beragama dan pemerintah.

Di Cafe Ladys dilaksanakan pelatihan musik gerejawi oleh Graciano (Ian) Felubun.

Pnt. Maxi Hayer menyapa anak-anak yang hadir dalam kesempatan pembinaan dan baksos.

Solusi yang ditawarkan oleh Kementerian Agama RI terhadap permasalahan  antar umat beragama di Indonesia adalah MODERASI BERAGAMA yang merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa yang outputnya adalah Toleransi, Harmonis dan Damai.

Pada tanggal 4 dan 5 Oktober 2024 diadakan kegiatan pelatihan Pastor Pastorum. Pesertanya tidak hanya   Pendeta, Penatua, dan  Diaken, tetapi juga warga jemaat. Jumlah peserta 82 orang narasumber Pendeta Liesje Sumampouw dan Pendeta Johnny Alexander Lontoh.

SD Syuru Agats – Asmat tempat dilaksanakannya Bakti Sosial bekerja sama dengan Puskesmas Asmat.

Dalam kesempatan itu, Pendeta Liesje menyampaikan materi tentang pengenalan diri dan Pendeta Johnny membawakan materi trauma healing.

Dikatakan, setiap orang pernah punya luka batin oleh berbagai persoalan yang menimbulkan trauma. Gereja dalam hal ini pelayan-pelayan Tuhan  dipanggil untuk  melayani dan memberikan pendampingan untuk bisa memberikan pemulihan.

Pada waktu yang bersamaan, di Cafe Ladys dilaksanakan pelatihan musik gerejawi oleh Graciano (Ian) Felubun dengan jumlah peserta 14 orang.

Pdt. Fonne Barahama bersama Guru-guru sekolah Minggu di Asmat

Dkn. Vicora Van Der Muur dan Diana Johanes diantara Guru Sekolah Minggu

Dalam kesempatan itu juga ada Pelatihan bagi Guru Sekolah Minggu yang diikuti dari dari berbagai itusan yang datang mengikuti pembelajaran yang disampaiakan Pendeta Fonne Barahama.

“Dibawakan oleh Pdt. Fonny Barahama. Pesertanya adalah para Guru Sekolah Minggu utusan dari Asmat, Kaimana, Timika, Merauke, Boven Digul, Paroki Asmat dll. Jumlah peserta 70 orang,” imbuh Pendeta Fransisca. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Menag: Ini Momentum Anti Korupsi, GPIB: Terpanggil Wujudkan Kebaikan Allah

Misioner

Iman yang Menyelamatkan Tidak Mengalami Polusi Harta dan….

Misioner

MEROBEK Malam

Misioner

Gereja Terancam Perpecahan Karena Adanya Oknum Mencari Kehormatan

Misioner

Berdayakan Ekonomi Jemaat, Pdt. Poly Hengkesa: Ada Ketakutan Untung atau Rugi

Misioner

Asset GPIB Triliun, Praktisi Pasar Modal Gelly Nisahpih: “Harus Bertumbuh…”

Misioner

Lega Lewati 2024, Pdt. Marthen Leiwakabessy untuk 2025: “Jauhi Fitnah dan Gosip”

Misioner

“Jauhi Percabulan, Jaga Kekudusan Hidupmu, Allah Itu Kudus”