JAKARTA, Arcus GPIB – Iman yang menyelamatkan adalah iman yang murni, tidak mengalami polusi pikiran, harta, kepandaian yang terselip dihati sebagai yang diandalkan. Karena Yesus tahu sentuhan biasa daripada sentuhan iman. Yesus berkata “kalau kamu memiliki iman seperti biji sesawi kamu dapat mengatasi masalahmu” (Mat 17: 19,20).
Demikian disampaikan Pendeta Sealthiel Izaac dalam renungannya Selasa 16/01/2024 mengurai Firman Tuhan dari Matius 9: 22 “Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata, “Teguhkanlah hatimu, hai Anak-Ku. Imanmu telah menyelamatkan engkau”. Sejak saat itu sembuhlah perempuan itu.
Mengangka tema: “SENTUHAN IMAN YANG MENYELAMATKAN” Pendeta Izaac menunjuk kepada seorang perempuan sakit pendarahan, sudah 12 tahun. Tentu ia sangat menderita. Sepertinya perempuan itu telah melihat berbagai mujizat yang dilakukan Yesus.
Karena itu Ia mendekati Yesus dari belakang, menyentuh jumbai jubah (ay.20). Ia yakin dalam hatinya, “asal kusentuh saja jumbai jubahnya aku akan sembuh.” (Perempuan itu berbuat demikian, karena penyakit seperti ini najis dan dilarang bersentuhan dengan orang lain). Suatu keyakinan iman yang luar biasa.
Yesus berpaling dan memandang dia. Karena Yesus merasakan ada orang yang menyentuh dia bukan sentuhan biasa. Tapi suatu sentuhan yang mengharapkan kuasa Yesus yang dapat menyembuhkannya. Karena itu Yesus mengatakan: “Teguhkanlah hatimu, hai Anak-Ku imanmu telah menyelamatkan engkau (ay.22).
Iman yang menyelamatkan merupakan suatu kepercayaan yang sungguh di dalam batin. “Asal menyentuh jumbai jubah-Nya”, “asal ‘ku berdoa dengan sungguh, asal ‘ku membaca Firman-Nya dengan setia, asal kulakukan kehendak-Nya”, bila semuanya itu dilakukan dengan iman, akan membuahkan jawaban seperti apa yang kita harapkan: kesembuhan, kekuatan, kesuksesan, kebahagiaan dll. /fsp