BOGOR, Arcus GPIB – Praktisi Pasar Modal Gilbert Markus Nisahpih mengatakan, asset GPIB jumlahnya triliunan harus dimaksimalkan agar ada pertumbuhan dari tahu ke tahun.
“Asset kita (GPIB) triliun bukan ratusan miliar lagi tapi, triliun,” ungkap Gilbert Markus Nisahpih yang akrab disapa Gelly kepada Frans S. Pong Redaktur Arcus GPIB disela-sela acara Diskusi Dana Pensiun GPIB di Lorin Hotel Sentul, Selasa (22/10/2024).
“Di Amerika Serikat asset-asset yang bekerja, orang-orang santai. Di Indonesia asset diam-diam saja, orang yang bekerja keras. Nah, ini yang harus kita pikirkan untuk GPIB karena asset kita triliun bukan ratusan miliar lagi tapi triliun,” tandas Gelly.

Fungsionanris Majelis Sinode GPIB, Pengawas dan Pengurus Dapen GPIB bersama Wakil Ketua ADPI Budi Sutrisno dan Praktisi Pasar Modal Gelly Nisahpih.
Ia sangat berharap asset GPIB bisa dimaksimalkan untuk kemudian ditempatkan di instrumen Pasar Modal atau Pasar Uang melalui Dana Pensiun GPIB untuk diinvestasikan.
“Kita mengucap syukur karena Dana Pensiun GPIB ini dibawah pimpinan Pak Agus Patty (Ketua Dana Pensiun GPIB) berhasil memiliki kinerja yang sangat baik membuat keuntungan dana lebih dari Rp12 miliar per tahun, itu tidak mudah,” kata Gelly.
Lanjut, kata dia, Dana Pensiun GPIB pertumbuhannya luar biasa bagus. Ini adalah contoh yang baik bahwa GPIB bisa untuk menumbuhkan uangnya.
Tadi, kata Gelly, ia memberi kepada Majelis Sinode dan kepada Pengawas Dana Pensiun GPIB untuk memaksimalkan kekuatan asset yang dimiliki GPIB.
Gelly berharap, GPIB melalui Dana Pansiun GPIB bisa memaksimalkan asset-asset yang ada agar kebutuhan dana yang diperlukan bisa semakin bertumbuh.
“Nah, ini bagaimana kita memanfaatkan asset ini supaya dana GPIB bertumbuh, berkembang. Karena bagaimanapun pelayanan perlu dana yang besar supaya pelayanan menjadi lebih baik,” ujar Gelly seraya berharap tim Agus Patty tahun depan bisa mendapat keuntungan yang lebih besar lagi.
Gelly yang juga Direktur PT. Samindo Resources Tbk merekomendasikan kepada Tim Agus Patty untuk bermain di saham-saham pertambangan dalam hal ini saham-saham batubara karena bisa menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit.
Ketua Dana Pensiun GPIB, Agustinus Patty mengatakan, pertumbuhan Dana Pensiun GPIB tumbuh luar biasa yang berdampak pada peningkatan asset yang dimiliki yang kini telah mencapai Rp205 Miliar lebih per September 2024.
Tahun ini, kata Agustinus Patty yang akrab disapa Agus mengatakan, pertumbuhan Dapen GPIB cukup baik, sampai dengan bulan September 2024 kami sudah mendapatkan Return on Investment (ROI) 7,2% tahun 2023 ROI sebesar 7,4% dan kami dapat award dari Badan Kerja Sama (BKS) Dana Pensiun Kristen.
Laporan Perkembangan Investasi dan Hasil Investasi Dapen GPIB Triwulan II – Juli S/D September 2024 menyebutkan total investasi pada Desember 2023 mencapai Rp187.499.806.411, Juli 2024 mencapai Rp193.756.059.188, Agustus 2024 mencapai Rp192.622.180.096 dan pada September 2024 mencapai Rp193.326.537.858.
“Asset kami telah mencapai Rp205 milyar lebih,” ungkap Agus yang mengaku terus berupaya untuk membangun dana pensiun GPIB agar investasinya tumbuh secara sehat dan agresif. /fsp