JAKARTA, Arcus GPIB – Ibadah Minggu I Prapaskah – Minggu 24 Maret 2024 mengajak warga jemaat melakukan perenungan bagaimana perjalanan Tuhan Yesus yang disambut gegap gempita di Yerusalem yang disebut sebagai hari raya Palma.
Seperti disampaikan Pendeta Abrahan Ruben Persang, Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Immaauel Jakarta bahwa Yesus datang ke Yerusalem karena ketaatan dan kesetiaan-Nya, bukan untuk mencari keuntungan.
“Yesus masuk ke Yerusalem bukan untuk mencari popularitas, bukan untuk mencari kenyamanan, bukan untuk menjadi terkenal, bukan untuk mendapatkan keuntungan tetapi Ia mau setia dan taat menggenapi janji keselamatan,” kata Pendeta Abrahan Ruben Persang saat menyampaikan khotbahnya.
Tuhan Yesus, kata Pendeta Persang, Allah yang menjadi manusia. Ia setia dan taat menggenapi janji keselamatan bagi seluruh ciptaan.
Di hari yang sama Pendeta Gabby D. Titiahy-Manuputty KMJ GPIB Immanuel Batam dalam ibadah Minggu itu, mengajak untuk semangat menghayati Firman Tuhan dan melanjutkannya didalam tindakan sehari-hari. Merupakan satu kesatuan, bukan hanya mendengarkan, hanya diam tapi dihayati dan juga dilaksanakan.
”Juga menyatakan pengakuan iman, bukan hanya bersemangat leat kata-kata, “Ya dengan segenab hatiku” tetapi juga bersemangat didalam menghayati maknanya sebagai orang yang dewasa imannya didalam cara hidup sehari-hari,” tutur Pendeta Gebby.
Menurutnya, mengerti, memahami, menghayati apa yanag Tuhan Yesus inginkan untuk dilakukan adalah murid Yesus setia yang didalamnya bersedia untuk bersemangat dalam persekutuan didalam melakukan atau turut serta dan terlibat dalam pelayanan.
Pendeta Elmy Tumondo, KMJ GPIB Hosiana Berau Kaltim mengatakan, apa yang Yesus lakukan sebagaimana kitab Lukas, Yesus sangat dikenal dan Ia melayani sangat maksimal.
”Sepanjang perjalanan yang Yesus sudah lakukan sudah maksimal, sudah berupaya untuk melakukan yang terbaik dalam pelayanan-Nya agar setiap orang percaya kepada Bapa di sorga,” tutur Pendeta Elmy Tumondo.
Dikatakan, apa yang diceritakan dalam kitab Injil Lukas orang mengenal Yesus dengan baik. Dan itu terjadi pada masa Yesus, Yesus cukup dikenal, tetapi tidak semua mengenal, mengidolakan dan menyanjung-nyanjung Yesus. Yang terjadi, sudah baik tapi banyak juga orang menolak bahkan ada orang yang masih ragu dengan identitas Yesus. /fsp