Home / Misioner

Selasa, 28 Maret 2023 - 17:32 WIB

Tuhan Suka UmatNya Hidup Berkualitas, Apa dan Bagaimana Hidup Berkualitas?

Foto ilustrasi, 
Pdt. Darius Leiwakabessy, S.Th, M.Min Ketua Majelis Jemaat

Foto ilustrasi, Pdt. Darius Leiwakabessy, S.Th, M.Min Ketua Majelis Jemaat "Harapan Kasih" memberi selamat kepada kepada presbiter setempat.

JAKARTA, Arcus GPIB – Hidup berkualitas adalah hidup kekal yang berlimpah (Yoh.10:10), bukan berlimpah harta, umur atau anak cucu, akan tetapi hidup benar di hadapan TUHAN serta hubungan yang benar, baik dan harmonis dengan semua ciptaanNya.

Demikian disampaikan dalam renungan Sabda Bina Umat (SBU) GPIB Selasa, 28 Maret 2023 mengangkat tema “TIDAK TERTANDINGI” mengurai Firman Tuhan dari NAHUM 1 : 12 – 13.

“TUHAN yang Maha Kuasa tidak menghendaki manusia hidup dalam kebinasaan. la hadir dalam diri Tuhan Kita Yesus Kristus yang mati dan bangkit untuk menebus dosa kita. Ia selalu menginginkan kita hidup berkualitas.”

Hidup yang berkualitas adalah kehidupan yang diinginkan oleh banyak orang dan perlu usaha untuk mewujudkannya. Catatan Arcus GPIB mengutip laman gajigesa.com menyebutkan beberapa cara agar hidup berkualitas.

Bekerja keras dan tantang diri sendiri.  Percaya pada pekerjaan yang kamu lakukan. Dengan cara mendorong diri kamu untuk menuju level yang lebih tinggi akan membuat kamu merasa lebih berguna dan berhasil. Sangat penting untuk percaya pada pekerjaan yang kamu lakukan, jangan melakukan pekerjaan yang tidak kamu suka.

Baca juga  Intergenerasional Menyadarkan Pelayan Butuh Satu Sama Lain

Jangan menempatkan banyak nilai pada hal-hal material. Kamu tidak pernah menjadi orang yang mengerti ketika kamu begitu peduli dengan hal-hal materi.  Kamu jarang tahu apa yang “trendi” saat ini dan tidak dapat memahami mengapa orang lain memperdulikannya. Meskipun demikian, alih-alih memberi nilai pada dompet baru, kalung berlian yang baru saja didapat, atau sepatu baru, lebih baik berikan nilai pada manusia dan hewan dan bumi tempat kita hidup.

Dengarkan orang. Cara untuk menjalani hidup yang berkualitas selanjutnya bisa dengan mendengarkan orang. Setiap orang punya cerita untuk diceritakan dan kamu bisa belajar sesuatu dari setiap orang yang kamu ajak bicara, atau lebih tepatnya kamu dengarkan.

Bangun pendapat kamu sendiri. Setiap orang memiliki pendapat yang berbeda. Kamu dapat mendengarkan mereka tetapi jangan menganggap semua yang dikatakannya benar. Orang cenderung berpikir bahwa mereka benar namun mereka gagal mempertimbangkan pihak lain. Kamu dapat membangun pendapat kamu sendiri tetapi tetap selalu berpikiran terbuka.

Hanya karena kamu membentuk opini pada suatu saat, bukan berarti opini tersebut tidak akan berubah dikemudian hari. Percaya intuisi kamu sendiri dan teruslah mendengarkan diri sendiri dan orang lain.

Baca juga  200 Lebih Bakal Calon Diaken Penatua Ikut Sesi Bina Pertama Di GPIB Zebaoth Bogor

Jangan terlalu percaya diri. Pikirkan tentang berapa banyak orang di dunia ini. Pikirkan tentang seberapa besar Alam Semesta. Sekarang pikirkan tentang dirimu sendiri. Kamu bukan satu-satunya yang penting. Berhentilah berpikir bahwa pikiran, perasaan, dan pendapat kamu lebih penting atau benar daripada orang lain.  Kesampingkan ego yang berlebihan dan hindari sifat keras kepala.

Sadarilah kamu memiliki kemampuan untuk membuat perubahan. Meskipun kamu tampak tidak penting pada suatu hal, sebenarnya kamu memiliki kemampuan hebat untuk melakukan hal-hal luar biasa lainnya. Temukan sesuatu yang penting bagi kamu agar dapat menjalani hidup yang berkualitas dan banggalah dengan apa yang kamu lakukan.

Tidak ada yang tahu apa-apa tentang di mana kita lahir dan ke mana kita pergi, jadi buatlah hidup yang kamu jalani sekarang ini berarti. Menyadari kemampuan yang kamu punya akan meningkatkan hidup yang berkualitas. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Ini Perintah, Pdt (Em) Isack Zelthiel: Beritakanlah Injil ke Seluruh Dunia

Misioner

Karen Puimera Terpilih Sebagai Central Committee WCC Unsur Pemuda Non Pendeta

Misioner

Bicara Upah, Tidak Pantas, Karena Tuhan Sudah Bayar Kita Semua Di Kayu Salib

Misioner

AI, Google Bukan Tuhan, Prof. Emanuel Gerrit Singgih: “Cegah Pemberhalaan…”

GPIB Siana

Di Maryland AS, Fragmen Natal Dengan Kain Tenun, Batik dan Angklung

Misioner

Empati, Merasa Senasib Sepenanggungan, Istri Theo Syafei Dirikan Komunitas PPKK

Misioner

Jelajah Bengkulu: Ada Gereja Katolik, Ada GPdI, GPIB Dimana Ya…

Misioner

Perayaan HUT GPIB Ke-75 di Kota Padang Dibuka Ketum MS GPIB Pendeta Rumambi