Home / Misioner

Jumat, 1 April 2022 - 22:58 WIB

Berpuasa? Kenapa Tidak, Yesus Berpuasa Melawan Hedonisme, Materialisme dan Egoisme

JAKARTA, Arcus GPIB – Saudara-saudara kita umat muslim mulai melaksanakan ibadah puasa sebagaimana kalender Islam dalam setahun sekali yang dilaksanakan selama sebulan penuh, 30 hari. Sebuah niatan yang bagus untuk belajar mengendalikan diri dari kebiasan duniawi.

Lalu bagaimana dengan puasa dilingkup Kristen? Kalau mengambil contoh klasik seperti yang dilakukan Tuhan Yesus, Ia melakukannya selama 40 hari.

Dalam Injil Matius, Markus, dan Lukas disebut-sebut setelah dibaptis, Yesus berpuasa selama empat puluh hari dan empat puluh malam di Gurun Yudea. Yesus berpuasa melawan berbagai pencobaan dan menolak setiap pencobaan dari Iblis.

Wikipedia melansir bahwa pencobaan-pencobaan ini berkaitan dengan hedonisme, egoisme dan materialisme. Penginjil Yohanes dalam surat-suratnya menyebut pencobaan-pencobaan “di dalam dunia” sebagai “keinginan mata” (materialisme), “keinginan daging” (hedonisme) dan “kengkuhan hidup” (egoisme).

Situs GPIB Menara Iman Jakarta 17 Maret 2021 mengurai Firman Tuhan Ezra 8 : 21 – 23 menyebutkan, bagi orang Kristen, puasa adalah hal yang sangat penting dalam ibadah sama halnya dengan berdoa dan bersedekah, puasa adalah salah satu disiplin rohani.

Baca juga  Tantangan Kedepan Tidak Ringan, Pnt. Ivan G. Lantu: "Mari Bekerja Sama"

Seperti yang dilakukan Ezra, kesungguhannya mencari perlindungan Tuhan ditunjukkan dengan memaklumkan puasa kepada seluruh bagsa Israel. Puasa sebagai bentuk kerendahan hatinya, mohon perlindungan Tuhan agar jalan yang ditempuh aman bagi seluruh umat, anak-anak dan segala harta benda mereka.

Ezra bisa saja minta pertolongan raja dan bala tentaranya tetapi hal itu tidak dilakukannya. Ezra sudah mengucapkan pengakuan imannya bahwa Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka, tetapi kuasa murka Nya akan menimpa semua orang yang meninggalkan Dia. Jadi kata Ezra, “berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami.

Jadi puasa tidak dilarang, tetapi juga bukan merupakan suatu kewajiban. Saudara bisa mengikuti puasa caranya Ezra, Daniel, Musa, Ester atau bahkan seperti yang Tuhan Yesus lakukan. Sebagai gereja Tuhan, melalui doa puasa kita diingatkan untuk tidak memikirkan diri sendiri dan keselamatan pribadi, tetapi juga kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Baca juga  Teruslah Bersyukur, Bersyukur Membuatmu Makin Sehat

Disisi lain, ada yang menganggap tidak perlu lagi berpuasa karena Tuhan Yesus sudah berpuasa untuk kita. Puasa dianggap menghukum tubuh atau sebagai salah satu “metode diet.” untuk menghilangkan berat badan. Puasa sebagai cara untuk terlihat lebih rohani dibanding orang lain.

Ada juga orang yang berpuasa karena masalah pribadi yang berat seperti kehidupan ekonomi yang makin merosot, untuk mendapatkan pekerjaan, jodoh atau sebagai permohonan agar Allah menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi.

Puasa sudah dilakukan oleh bangsa Israel sejak zaman dulu. Bangsa-bangsa lain pun melakukan puasa. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

40 Hari Niat Baik Menyambut Paskah, Ini Tuntunannya

Misioner

Penyertaan Allah Selalu Hadir dan Dirasakan Orang Percaya

Misioner

GPIB Paulus Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya, KMJ Johny A. Lontoh: “Puji Tuhan”

Misioner

Pemuka Agama hingga Tokoh Adat Papua Dukung Larangan Minuman Alkohol

Misioner

Pemerintah Diminta Ambil Bagian Dalam Proses Konservasi Gedung Zebaoth

Misioner

GPI Capai Usia 420 Tahun, Gereja Diminta Wujudkan Kesejahteraan

Misioner

Dari HUT Ke-41 Yapendik: Pdt. Roberto Wagey: Eksis Menjadi Alat Tuhan Mencerdaskan Bangsa

Misioner

Sekum MS Elly Pitoy Di CC Surabaya: “Saya Berharap ada Ide-ide Transformatif”