JAKARTA, Arcus GPIB – Soal upah mengikut Tuhan Yesus pernah menjadi perbincangan hangat murid Tuhan yang bernama Petrus. Rasul Petrus dengan gagah perkasa menanyakan adakah upah yang ia dapatkan sebagai pengikutNya.
“Kami telah meninggalkan semuanya untuk mengikut Engkau. Lalu apa upah yang akan kami peroleh?” tanya Petrus. Yesus menjawab: upahnya adalah mereka akan menerima kelimpahan berkat dan memperoleh hidup kekal sebagaimana Matius 19: 27-30.
Pdt. Em. Isack Zeltiel mengatakan Tuhan selalu memperhatikan dan memperhitungkan sekecil apa yang diperbuat anak-anakNya dalam pelayanan.
“Sekecil apa pun yang kita lakukan untuk Tuhan, tidak akan sia-sia,” tutur alumni Institut Injil Indonesia (III) Batu Malang ini menunjuk teks Firman Tuhan Matius 10: 42b.
Dengan demikian, katanya, menjadi penting untuk menggunakan waktu dalam kehidupan dengan sebaik-baiknya. Waktu adalah kehidupan. Karena waktu akan menetukan “upah” yang akan di terima.
“Waktu dalam arti kesempatan tidak pernah terulang. Mari bekerja selama hari masih siang, sebab akan datang malam atau kematian, dimana kita tidak lagi dapat bekerja,” tutur Pdt Isack mengajak melihat Yohanes 9:4.
Di tahun baru 2022, mari menggunakan waktu yang Tuhan anugrahkan untuk memuliakanNya. “Siapa yang setia sampai akhir, akan beroleh mahkota kehidupan,” imbuhnya merujuk Wahyu 2: 10c.
Ps. Robert Lie dalam joshuaivanministries.blogspot.com mengatakan, engkau itu tidak akan kehilangan upahmu untuk setiap apapun yang engkau lakukan untuk Tuhan. Engkau pasti akan terima upahmu bahkan yang tidak pernah engkau pikirkan.
Selalu ada hukum sebab akibat, hukum tabur tuai. Ketika engkau menabur, engkau pasti akan mendapatkan upah.
“Setiap kita yang melakukan sesuatu atau banyak hal untuk Tuhan, pasti akan ada upah yang Tuhan beri. Sebenarnya kalau berkata tentang upah, kita tidak pantas, karena Tuhan sudah bayar kita semua di kayu Salib, tapi Dia itu Tuban yang baik, Dia akan memberikan upah untuk setiap kita yang sungguh-sungguh melayani Tuhan,” kata Ps. Robert Lie. /fsp