Home / Misioner

Senin, 24 Oktober 2022 - 11:35 WIB

“Janganlah Menunda-nunda Pertobatan, Itu Bukan Hasil Usahamu”

JAKARTA, Arcus GPIB – Sadarilah segera kesalahan dan pelanggaran kita selagi TUHAN masih berpanjang sabar. Firman TUHAN menasihati kita agar tidak menempuh jalan yang sama seperti bangsa Israel. Janganlah kita menunda-nunda pertobatan dengan berpura-pura.

Demikian renungan pagi Sabda Bina Umat (SBU) GPIB Senin (24/10/2022) mengurai Firman Tuhan Yeremia 8 : 14 – 17 menegangkat tema: Pura-pura Bertobat.

Karena itu bertobat dilakukan secara sadar oleh seseorang yang semula membelakangi TUHAN kini kembali melihat kepada-Nya. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan jika sikap bertobat seseorang dilakukan dalam kepura-puraan.

Sikap demikian dipraktikkan oleh Israel yang mengaku bertobat namun tidak melakukannya. ltulah sebabnya TUHAN mengekspresikan keheranan-Nya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Israel terkait pertobatan mereka.

“Hanya dengan bertobat, maka TUHAN berkenan memulihkan kehidupan kita Dengan pertobatan pula, kita mampu bekerjasama mewartakan Firman TUHAN dalam kata dan perbuatan, termasuk melalui media sosial. Dengan begitu, pertobatan bukan sekadar pencitraan semata.

Bertobat merupakan sebuah tindakan perubahan dalam diri seseorang untuk menjadi lebih baik. Bertobat merupakan sesuatu yang mungkin terjadi dan dilakukan seseorang dalam kehidupannya.

Baca juga  Soal Viewers Di Medsos, Pdt. Alexius Letlora D.Th: Jangan Terjebak Angka, Yang Terpenting Nilai

Laman gotquestions.org menyebutkan, pertobatan bukanlah hasil perbuatan kita demi mendapatkan keselamatan. Tidak seorang pun dapat bertobat dan datang kepada Allah, kecuali Allah sendiri yang menarik orang tersebut.

Pertobatan yang sejati akan menghasilkan perubahan tindakan (Lukas 3:8-14, Kisah Para Rasul 3:19). Kisah Para Rasul 26:20 menyatakan, “Tetapi mula-mula aku memberitakan bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu.”

Definisi pertobatan yang alkitabiah adalah perubahan pikiran yang menghasilkan perubahan tingkah laku.

Kalau demikian, apa hubungan antara pertobatan dan keselamatan? Kitab Kisah Para Rasul nampaknya secara khusus memusatkan perhatian pada pertobatan dalam hubungannya dengan keselamatan (Kisah Para Rasul 2:38, 3:19; 11:18; 17:30; 20:21; 26:20).

Bertobat, dalam kaitannya dengan keselamatan, itu merubah pikiran Anda dalam hubungannya dengan Yesus Kristus. Dalam khotbah Petrus pada hari Pentakosta (Kisah Para Rasul 2) dia mengakhirinya dengan panggilan agar orang-orang bertobat (Kisah Para Rasul 2:38).

Baca juga  KOMITMEN Menjadi Pelayan-Nya, Vikaris Melinda: Kagum Keramahan Pendeta

Bertobat dari apa? Petrus memanggil orang-orang yang menolak Yesus Kristus (Kisah 2:36) untuk mengubah pikiran mereka mengenai Dia, untuk mengakui bahwa Dia sungguh-sungguh adalah “Tuhan dan Kristus” (Kisah 2:36).

Petrus memanggil orang-orang untuk mengubah pikiran mereka dari menolak Kristus sebagai Mesias, menjadi beriman kepadaNya sebagai Mesias dan Juruselamat.

Segala sesuatu yang bersangkutan dengan keselamatan, termasuk pertobatan dan iman, itu hasil karya Allah dalam menarik kita, membuka mata kita, dan mengubah hati kita.

Dalam Alkitab, pertobatan menghasilkan perubahan tingkah laku. Itu sebabnya Yohanes Pembaptis berseru agar orang-orang “menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan” (Matius 3:8). Seseorang yang benar-benar telah bertobat, dari yang tadinya menolak Kristus menjadi beriman kepada Kristus, akan terlihat melalui hidupnya yang berubah (2 Korintus 5:17, Galatia 5:19-23, Yakobus 2:14-26).

Pertobatan, jika didefinisikan secara tepat, itu perlu untuk keselamatan. Pertobatan yang alkitabiah adalah mengubah pikiran Saudara mengenai Yesus Kristus dan berbalik kepada Allah dalam iman untuk keselamatan (Kisah 3:19). /fsp

 

Share :

Baca Juga

Misioner

Vaksinasi Booster Kepada Masyarakat, GPIB Kinasih Banten: Berbangga Bisa Membantu Pemkot Tangsel

Misioner

Natal itu Komitmen Mempersembahkan yang Terbaik Bagi-Nya

Misioner

Visitasi Pelkes 2022: Menembus Pos-pos Pelkes Dengan Truk Angkut Sawit

Misioner

Rekerdal PEG GPIB 2024 Resmi Ditutup

Misioner

GEDUNG Baru GPIB Jurang Mangu, “Blessing in Disguise” Berkat Dibalik Pandemi

Misioner

Dr. Theodosius dari Gereja Siria Di India: Kemiskinan Mengancam Perdamaian

Misioner

Capai 1300, Renungan Singkat Pdt. J.J. Lumanauw Makin Digemari

GPIB Siana

Wujudkan Digital Ministry, Pdt. Dewi Sintha: GPIB Siap Luncurkan One Click GPIB