BOGOR, Arcus GPIB – Pdt. Alexius Letlora, D.Th mengajak warga jemaat untuk tidak terjebak dan terpaku pada angka-angka. Angka-angka memang perlu tetapi yang terpenting adalah nilai.
“Orang sangat bergantung pada angka-angka. Angka-angka itu penting tetapi angka-angka bukan yang terpenting. It is not about number, something very important dan yang paling penting itu adalah value yaitu nilai,” tutur Pdt. Alexius Letlora dalam khotbah minggunya di GPIB Zebaoth Bogor yang juga disiarkan via youtube Minggu 09/01/2022.
Menurutnya, hari-hari ini dunia ramai dengan angka-angka. Dunia sangat dipengaruhi dengan angka-angka. Dunia media sosial juga sama, begitu kuatnya angka-angka, sehingga ada yang begitu tergantung pada angka-angka. Begitu sebuah berita di upload di media sosial orang lalu menunggu-nunggu berapa banyak yang akan like atau memberi jempol.
Orang bisa saja ramai dengan angka-angka tapi ketika orang kehilangan nilai pada saat itu angka-angka itu menjadi tidak berarti. Angka-angka menjadi demikian penting tapi sekaligus genting. Karena itu sebagai umat Allah diundang untuk tidak mengidolakan Angka-angka.
“Ini seringkali terjadi di gereja-gereja, kalau pakai live streaming tapi kalau yang ikut nonton di youtube hanya 100 viewers orang lalu merasa aduh. Tapi kalau yang menonton itu ribuan viewers lalu orang merasa wah,” kata Pdt. Letlora yang juga Ketua Majelis Jemaat GPIB Filadelfia Bintaro ini
Mengurai Firman Tuhan dari Bilangan 14: 1-10 memberikan perspektif yang baru yang berbeda agar tidak ikut ramai dengan Angka-angka dan terjebak dalam filosofi angka yang akhirnya mengerdilkan nilai. Angka itu penting tetapi yang terutama adalah nilai.
Ia mencontohkan dari 12 orang yang diutus melihat Kanaan, 10 orang memberikan informasi destruktif, sementara dua orang lainnya yakni Yosua dan Kaleb kembali dengan nilai memberikan informasi yang berharga.
“Mereka (Yosua dan Kaleb) tidak terpengaruh dengan Angka-angka. Yosua dan Kaleb, menjadi orang-orang yang kemudian hadir memberikan perspektif yang baru,” imbuh Pendeta yang banyak mengangkat soal-soal Family Theology ini.
Situs reginapacis-jkt.sch.id menyatakan bahwa nilai-nilai kristiani itu adalah Nilai kasih. Nilai kasih adalah nilai-nilai Kristiani yang menjadi hukum Tuhan paling besar, utama, dan menjadi inti dari seluruh iman Kristen. Tanpa mewujudkan nilai kasih dalam kehidupan, maka semuanya akan sia-sia belaka.
Nilai kemurahan dan kebaikan, bagaimana membawa kebajikan terhadap orang lain, membuat orang menjadi tersenyum atau melepaskan orang dari kesulitan dengan membantunya.
Kesabaran, nilai ini harus dimiliki seluruh umat Kristen untuk dijalankan dalam kehidupan setiap hari. Kesabaran merujuk pada sikap tenang, tahan terhadap godaan, tidak tergesa-gesa, serta tidak gampang putus asa.
Rasa sukacita juga merupakan nilai. Sukacita berasal dari rasa kepercayaan terhadap janji-Nya. Tuhan berjanji untuk selalu menyertai dan melindungi para umat yang percaya dan setia kepada-Nya.
Nilai lainnya adalah Damai sejahtera. Nilai ini sangat penting untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Damai sejahtera mengikuti istilah yang terdapat dalam Kejadian 43:27 yang artinya adalah ketenangan hati, sebab menyadari bahwa seluruh kehidupan ada di tangan Allah. /fsp