MEDAN, Arcus GPIB – Tidak boleh apatis untuk mengatakan bahwa kita sendirilah yang membuat kita hidup, tetapi Roh Allah yang membuat kita menjadi berhasil. Mulailah merasakan Roh Allah yang selalu melekat pada diri kita dan menjadikan Allah sebagai pusat kehidupan.
Demikian renungan harian Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) oleh C.Pdt. Philip T. Nainggolan, S.Si (Teol) – LPP I di Kantor Departemen Marturia HKBP, Kamis (07/03/2024) mengurai teks Firman Tuhan dari Yohanes 6:63 ”Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup”
”Bagaimana Allah bekerja pada diri kita? Itulah yang menjadi landasan kita pada renungan pada saat ini. Bahwa Allah sendirilah yang memberi kita hidup, melalui Roh Allah. ”Rohlah yang memberi hidup” hal ini menjawab zaman yang ada pada saat ini, karena manusia hidup bukan karena dirinya sendiri melainkan karena Roh Allah sudah ada pada diri manusia.”
”Tidak bisa lepas dan sudah melekat karena kita ciptaan Allah. Segala sesuatu yang hidup disitu berada Roh Allah yang memberikan kehidupan. Nah, kemudian juga Paulus mengatakan, ”daging sama sekali tidak berguna” ingin mengatakan bahwa manusia yang hidup dalam kedagingan adalah kesia-siaan dan memiliki keterbatasan manusia.”
”Coba kita lihat dunia saat ini, apa saja yang kekal? Pasti tidak ada yang kekal. Ketika kita beli sesuatu hal yang baru dan sangat mahal, pasti sudah ada yang baru dan yang baru itu digantikan dengan yang baru lagi sampai seterusnya. Jadi harta itupun secara logika akan selalu berganti dan berganti sesuai dengan pikiran manusia.”
”Roh Allah sudah melekat pada kita, dan Dia lah yang membuat kita hidup. Sebelum kita mengerjakan hal dengan sendiri, Allah sendiri sudah bekerja pada diri kita, tetapi kita tidak menyadari itu. Kita tidak menyadari ternyata Allah bekerja secara terus-menerus dalam diri kita. Maka dari itu, kita perlu merasakanNya, merasakan Roh Allah yang menggerakkan kita untuk hidup seturut denganNya.” /fsp