JAKARTA, Arcus GPIB – Keadilan Tuhan bukan berdasarkan kepada jasa seseorang, tetapi pemberian Allah. Anugerah Allah juga mengaryakan kita untuk bekerja di ladang-Nya.
Demikian Sabda Bina Umat (SBU) Senin (29/04/2024) mengurai Firman Tuhan dari Matius 20 : 9 “Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar” mengangkat tema: ALLAH YANG BAIK HATI.
Inilah keadilan Allah kepada semua orang yang bekerja di ladang-Nya tanpa membeda-bedakan orang yang bekerja mulai dari pagi dengan orang yang bekerja hanya satu jam.
Disampaikan bahwa adalah hak dan kebebasan Tuhan untuk memberikan upah kepada mereka yang bekerja di ladang-Nya. Dalam cerita ini kita melihat Tuhan itu baik hati, Tuhan itu adil, Tuhan itu murah hati Ia membenkan satu dinar kepada pekerja yang bekerjanya terakhir, yang bekerjanya hanya satu jam.
Beberapa hal yang dapat dipelajari dari cerita ini, Allah yang punya hak untuk memberikan keselamatan kepada semua orang tanpa membeda-bedakan apakah dia sudah lama menjadi pengikut Yesus atau mereka yang baru menjadi pengikut Yesus. Allah juga mengajarkan keadilan yang sesungguhnya, berbeda dengan ukuran keadilan manusia.
Artinya, keadilan menurut manusia sangat subjektif, sangat tergantung berdasarkan lama atau sebentarnya orang telah bekerja: berdasarkan keahlian, latar pendidikan, pengalaman seseorang, bahkan pada relasi seseorang.
Syukurilah akan hal itu melalui kesediaan bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menghasilkan kerja yang berkualitas, kerja yang penuh dedikasi, kerja yang mendatangkan kebaikan bagi semua orang, kerja yang juga bisa memotivasi kerja bersama yang lebih baik, lebih efektif, efisien tetapi tetap produktif.
Menghormati dan menghargai anugerah keselamatan Tuhan yang kita terima, tidak boleh membuat kita memiliki prasangka bahwa apa yang Tuhan beri dan buat kepada kita bukan berangkat dari apa yang kita pikirkan dan mau, tetapi berangkat dari anugerah dan anugerah Allah itu adalah berkeadilan untuk semua orang. /fsp