JAKARTA, Arcus GPIB – Pendeta Sealthiel Izaac mengatakan, tidak ada keselamatan diluar Yesus. Keselamatan hanya ada di dalam dan melalui Yesus Kristus. Melalui korban Yesus hidup manusia ditebus-Nya, diampuni-Nya, dan dibarui-Nya. Melalui Dia ada jaminan hidup yang kekal.
“Tidak ada keselamatan diluar Yesus. Keselamatan hanya kita peroleh di dalam dan melalui Yesus Kristus. Melalui korban Yesus hidup kita ditebus-Nya, diampuni-Nya, dan dibarui-Nya,” kata Pendeta Sealthiel menyebut nats Alkitab dari Yoh 14:6 dan Kisah 4:12.
Di dunia ini, kata sealthiel, manusia hanya menumpang, tinggal dalam kesementaraan. Karena itu perlu berjuang, “MENCARI KOTA YANG AKAN DATANG”. Keselamatan telah dikaruniakan-Nya melalui karya-Nya. Namun itu tidak diperoleh secara otomatis. Harus berjuang untuk mendapatkannya. Berjuang untuk “mencari kota yang akan datang”, “KOTA KUDUS, KOTA ALLAH”, yang disediakan bagi orang-orang yang telah menang.
“Berjuanglah untuk mencari dan mendapatkan kota yang akan datang itu,” tandas Sealthiel, Pendeta yang menggakhiri tugas strukturalnya di GPIB Effatha Jakarta ini.
Di masa Perjanjian Lama, para imam harus mempersembahkan korban binatang sesuai ketetapan yang berlaku. Para imam mempersembahkan korban bagi umat, tapi juga bagi dirinya sendiri, untuk memdamaikan manusia dengan Allah. Kristus telah mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban, tanpa cacat, sekali untuk selama-lamanya.
Menurutnya, ketaatan Kristen kepada Allah menjadi penting dalam pertumbuhan iman, bukan karena menaati hukum agama (Ibr 13:9). Korban Perjanjian Lama yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi berdasarkan hukum Taurat, hanya merupakan simbol yang menunjuk kepada korban Yesus. Korban Perjanjian Lama, menuntun manusia kepada Yesus. Karena itu korban PL, tidak membawa manusia kepada keselamatan. /fsp