JAKARTA, Arcus GPIB – Gereja-gereja pada umumnya dapat dikatakan semakin melek politik. Itu dapat dilihat dan dirasakan dari berbagai event yang diselenggarakan gereja-gereja menyikapi situasi dan kondisi politik yang memang mengharuskan warganya untuk aktif secara bertanggungjawab terlibat dalam kegiatan politik di Tanah Air.
Sebagai contoh belum lama berselang dalam sebuah acara “Temu Karya PKB 2023 di Batam” juga membahas soal ajakan warga jemaat aktif berpolitik. Dan kini keterlibatan dan partisipasi politik warga jemaat semakin nyata dengan diselenggarakannya event “Pendidikan Politik Warga Gereja” dan tidak tanggung-tanggung pelaksana dari acara ini adalah gereja Protestan di Indonesia (GPI) dan Gereja Protestan di indonesia bagian Barat (GPIB).
Perhelatan akbar ini dilaksanakan pada 26 – 29 Juli 2023, SAME Hotel Lombok, Jalan Jend. Sudirman No.22, Rembiga, Mataram NTB merupakan Program Sinodal tahun 2023-2024, Bidang Germasa. Sebagaimana Majelis Sinode dalam Edarannya tertanggal 11 Juli 2023 yang ditandatangagani Ketua II Pendeta Manuel E. Raintung, S.Si., M.M. dan Pendeta Roberto J.M. Wagey, M.Th menyebutkan tujuan yang hendak dicapai dari penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Disampaikan, pendidikan politik warga gereja diharapkan menumbuhkan dan terus mengasah sikap kritis gereja dalam merespon kebijakan-kebijakan pembangunan. Juga diharapkan memampukan gereja untuk ikut berpartisipasi secara bermartabat dan bermoral dalam mengisi jabatan-jabatan politik yang tersedia.
Dalam kaitan itulah dibutuhkan pendidikan politik untuk warga gereja. Bukan hanya agar warga gereja atau gereja sebagai Lembaga tidak lagi menabukan politik, tetapi juga agar gereja-gereja dapat berpartisipasi aktif dalam memberi warna moral-etik bagi kehidupan kebangsaan dan kemasyarakatan.
Tujuan dilaksanakannnya kegiatan ini antara lain untuk memperlengkapi warga gereja agar mampu berpartisipasi secara baik, bermakna dan bertanggungjawab dalam Pemilu 2024. Membangun kesadaran tentang arti penting penyelenggaraan Pemilu yang demokratis dan berintegritas dan merancang strategi untuk keterlibatan dan partisipasi warga gereja yang lebih bermakna dan bertanggungjawab.
Adapun narasumber dalam pembinaan ini Pendeta Dr. BL. Padatu Pendeta GPIB, M. Afiffudin dari KPU RI, Lolly Suhenty dari Bawaslu RI, Pendeta Dr. Merry Kolimon Ketua Sinode GMIT, Ketut Ariani Ketua Bawaslu Bali, Pendeta Manuel Raintung Ketua II Majelis Sinode GPIB, Pendeta Dr. Elifas Maspaitela dari GPM, Penatua Maurits Mantiri dari GMIM, Penatua dr. Merphin Panjaitan, M.Si Peemerhati Politik Kristen, Warga GPIB, dan Jeirry Sumampow, S.Th dari PGI-GPI. /fsp