Home / Germasa

Rabu, 20 April 2022 - 22:44 WIB

Lima Lembaga Agama PGI, PHDI, Permabudi, MATAKIN, dan KWI Ngumpul, Ada Apa?

TANGERANG, Arcus GPIB – Perwakilan lembaga-lembaga keagamaan seperti PGI, PHDI, Permabudi, MATAKIN, dan KWI melakukan pertemuan dengan Kemenko PMK, di Hotel Aviary, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, pada Selasa (19/4).

Sekum PGI Pdt.  Pdt. Jacklevyn Manuputty didampingi Humas PGI, Jeirry Sumampow, hadir dalam pertemuan yang mengusung tema “Program Kerjasama Revolusi Mental Melalui  Partisipasi Organisasi Masyarakat Tahun 2022” ini.

Seperti dilansir situs pgi.or.id, pertemuan yang dipimpin oleh Asisten Deputi PMK bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Prof. Rafiq, merupakan ajang tukar gagasan mengenai implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) yang dilakukan oleh lembaga-lembaga keumatan selama ini.

Sekum PGI menjelaskan, irisan-irisan nilai dan aksi GNRM dengan strategi dan program pengembangan pelayanan gereja-gereja di Indonesia telah terjadi pada berbagai aspek. Perhatian PGI pada aspek pendidikan kebangsaan, penyelamatan lingkungan, penguatan kemandirian umat, integrasi kebangsaan, bersinggungan dengan nilai-nilai strategis dan arahan aksi nyata GNRM yang selama ini dikembangkan.

Baca juga  Bangun Kesadaran Politik, Pdt. Manuel Raitung: Jangan Latah Hanya Menjelang Pemilu  

GNRM bertumpu pada tiga nilai strategis, masing-masing; Integritas, Etos Kerja, dan Gotong Royong. Tiga nilai dasar dimaksud diterjemahkan dalam lima aksi nyata, yakni; Indonesia melayani, Indonesia tertib, Indonesia mandiri, Indonesia bersih, dan Indonesia bersatu.

Selain pertukaran gagasan, Kemenko PMK memberikan dana sejumlah Rp. 200 juta bagi setiap lembaga agama sebagai stimulan untuk menggerakan GNRM melalui program masing-masing lembaga. Menurut Prof. Rafiq, anggaran yang dialokasikan sangat kecil karena PMK bukan kementerian tekhnis.

Sekalipun begitu, PMK siap untuk menghubungkan lembaga-lembaga agama dengan BUMN terkait bila ada program yang perlu dikembangkan lebih lanjut. Diinformasikan pula, dalam waktu dekat GNRM akan melakukan penanaman 10 juta bibit pohon buah di seluruh Indonesia.

Baca juga  Diskusi Jimly Asshiddiqie Bicarakan Penanganan Pandemi Covid-19

Beberapa peserta dalam pertemuan ini menyampaikan bahwa literasi gagasan GNRM terasa lemah di masyarakat bawah, karenanya dibutuhkan strategi pengembangan literasi GNRM yang lebih efektif. Untuk mengembangkan literasi GNRM, Sekum PGI mengusulkan pelibatan sebanyak mungkin segmen anak muda.

“Kita menyongsong bonus demografi Indonesia. Revolusi Mental semestinya menyediakan landasan yang solid bagi generasi muda  kita di masa depan,  karenanya orang-orang muda mesti lebih banyak dilibatkan dalam mengelola konsep dan strategi pengembangan GNRM yang nantinya akan lebih banyak menyasar segmen usia mereka,” tukas Pdt. Jacklevyn Manuputty. /fsp/***

Share :

Baca Juga

Germasa

Konferensi AICIS Minta Tafsir Ulang Fikih Hanya Islam, yang Lain Kafir

Germasa

Krisis Lingkungan, GPIB Gelar Konsultasi Sinodal Ekologi

Germasa

Yaqut Cholil Qoumas Ajak Dai Bumikan Gerakan Moderasi Beragama Sebagai Spirit Penguatan Bangsa

Germasa

Perlu “Pertobatan Ekologis” Semua Agama Bertanggung Jawab Terhadap Kerusakan Ekologi

Germasa

Hari Santri, Dua Pendeta GPIB Ungkapkan Rasa Sukacita

Germasa

MANTAP Kerukunan Beragama Di Aceh Singkil

Germasa

SIDANG MPL PGI 2022, Pdt. Manuel Raintung: Ruang Virtual Harus Menjadi Ruang Kesaksian

Germasa

GPIB Maranatha dan Polda Jabar Gelar Bakti Religi dengan Bersihkan Lingkungan