Secara manusia kita sudah memberi pertolongan cepat secara medis dengan akhirnya di diagnosa sebagai serangan jantung atau sudden cardiac arrest.
PERISTIWA dan kejadian datang silih berganti dalam kehidupan ber-pelayanan di GPIB, seorang demi seorang, sahabat terdekat maupun sahabat dalam kekasih sepelayanan dipanggil menghadap Ilahi, sang pencipta bumi dan segala isinya.
Apa maksud-Nya! Kita semua tidak tahu dan tidak mengetahui begitu cepat Dia bertindak tanpa sela sedikitpun, untuk kita bertanya ada apa! begitu cepatnya perjalanan kehidupan ini sekalipun kita berharap dan menginginkan untuk kita bertahan hidup lebih lama.
Terkadang melihat peristiwa pemanggilan ini kita merasa takut, stress, bimbang, penuh kecemasan dan dalam hati dan pikiran bertanya apakah kita siap untuk melewatinya, sedangkan sahabat sepelayanan sudah mendahului kita, dia sudah senang di hadirat-Nya tak ada lagi beban dan tanggungjawab yang dipikulnya dalam arti dia telah mengakhiri pertandingan yang baik, dia telah mencapai garis akhir dan dia telah memelihara iman, 2 Timotius 4:7.
Penjemputan Sang Ilahi begitu mendadak dan kita tidak tahu kapan waktu, tempat serta situasinya yang mana. Secara manusia kita sudah memberi pertolongan cepat secara medis dengan akhirnya di diagnosa sebagai serangan jantung atau sudden cardiac arrest.
Pertanyaannya apakah seluruhnya karna kesehatan kita yang terganggu? Apakah kita tidak menjaga tubuh ini sebagai bait Allah! Apakah kita tidak bisa mengatur ritme kehidupan ini? Apakah kita terlalu ngoyo sehingga lupa diri?
Dan dibalik semua peristiwa dan kejadian ini yang menimpa kita, keluarga kita, sahabat sepelayanan kita, ada RAHASIA ILAHI yang tidak kita ketahui, siapapun dia orangnya akan menuju singgasana-Nya hanya masalah waktu dan waktu Tuhan pasti yang terbaik walau kadang tak mudah dimengerti, namun kita harus mempersiapkan diri kita, jika hari ini teruntuk sahabat sepelayanan kita mungkin esok hari kita. LAUS DEO.
John Paulus, Yayasan Diakonia