Home / GPIB Siana

Senin, 6 Januari 2025 - 14:32 WIB

Dua Dekade GPIB Pondok Ungu, John Paulus: ”Karena Ada Kerendahan Hati”

Ibadah syukur untuk Dua Dekade Jemaat GPIB Pondok Ungu Bekasi.

Ibadah syukur untuk Dua Dekade Jemaat GPIB Pondok Ungu Bekasi.

PERISTIWA demi peristiwa dan pergumulan yang datang silih berganti tidak menjadi hambatan untuk terus maju melangkah kedepan.

Perjalanan yang cukup panjang selama dua dekade tentunya banyak hal yang dialami dalam pelayanan dan melayani antar sesama.

Tidak bisa dipungkiri kerikil-kerikil tajam itu ada bahkan sangat ada, perbedaan persepsi dalam mengambil keputusan memahami suatu masalah selalu saja terjadi.

Terkadang berakhir dengan voting dan itu harus diterima walaupun hati kecil ini tak berkenan, tetapi satu hal  yang membuat pelayanan ini dapat bertahan sampai sekarang karena ada kasih dan kerendahan hati dari para pelayan yang prinsipnya untuk memuliakan nama-Nya.

Memaknai giat layan Dua Dekase Jemaat GPIB Pondok Ungu,

Warga Jemaat GPIB Pondok Ungu.

Dalam melayani tak ada kata berhenti, tak ada kata bosan dan lelah dalam mencapai tujuan dan ketidakpedulian dalam melihat pelayanan yang sedang berlangsung membuat hati merontah dan terkadang terbebani.

Hidup ini harus saling tolong menolong, saling peduli, saling merasakan, saling memahami dan adanya saling cinta kasih sehingga dapat terwujud apa yang dicita-citakan bersama.

Dua Dasawarsa, Dua Puluh Tahun GPIB Jemaat “PONDOK UNGU” Bekasi bukan waktu yang pendek, melainkan waktu yang dimana pergumulan kian datang. Pada 23 November 2024 jemaat ini merayakannya dengan melaksanakan Ibadah Syukur.

Baca juga  Mau Tahu Siapa Pimpinan Majelis Sinode GPIB Pertama, Simak Ini

Terkadang tersinggung menimpa bahkan amarah, tak saling sapa, keegoisan lebih ditonjokan, tak menerima pendapat orang lain, seakan-akan dia yang harus didengar dan masih banyak kejadian-kejadian yang membuat pelayanan ini berfluktuasi dengan tensi tinggi dan rendah.

Tapi ada yang mengikat kami sebagai warga gereja yang mempunyai satu tujuan yang sama bahwa pelayanan ini adalah untuk memuliakan Tuhan dengan landasan Kasih,   Yohanes 13:34 .

Dua Dekade ini telah menghadirkan Lima Ketua Majelis Jemaat yang tentunya punya karakter dan sifat yang berbeda-beda, dimana ada yang lebih mengutamakan membangun etika dan moral, ada yang lebih pembangunan fisik dan ada juga yang biasa-biasa saja  melayani sampai purna tugas.

Tentunya semua itu harus dihargai karena mereka menjalankan dengan style dan fashion masing-masing tinggal warga jemaat bagaimana melihat dan memahami gaya kepemimpinan tersebut.

Kelima  KMJ  tersebut,  Pendeta Sherly Petonengan, PendetaSGR.Sihombing, Pendeta Meryani Gimon, Pendeta Domidoyo Ratupenu dan yang  sekarang  Pendeta Helen Luhulima-Hukom.

Serta vikaris yang pernah ambil bagian di GPIB ‘Pondok Ungu’ Bekasi, Pendeta Johny Temmar dan yang sedang menjalani kevikariatan saudara  Jonisius Lakasoma, S.Fil.

Baca juga  Kisah Yuni Di SD Negeri yang Dibully, Maylany Rumambi: Ayo Serius Tangani Yapendik GPIB

Jikalau mau diuraikan sejak  21 November 2004 saat dilembagakan sebagai jemaat mandiri  bertempat  di Blok  AM 1  Nomor 7  Perumahan Pondok Ungu Permai  Bekasi,     setelah itu sebulan kemudian terjadi penolakan oleh  warga sekitar dan disitulah perpindahan tempat Ibadah mulai bergulir dan bergilir dengan  berakhir di RUKO  Taman Harapan Baru, Blok  N / 17-18 Bekasi .

Lika-liku pelayanan di Jemaat  pasti punya dilemma, yang  mana menghadirkan berbagai macam suku, budaya  dengan tingkah laku serta sifat dan karakter dari setiap orang, tapi dengan berjalannya waktu semua dapat mencair dan menerima perbedaan dan sampai saat ini masih eksis yang  dilandasi kasih sayang antar  warga jemaat.

Refleksi Dua Dekade kita ber-gereja dan berjemaat marilah kita introspeksi, bermuhasabah sudah  sejauhmana kita melibatkan diri dalam tugas panggilan dan pelayanan, sudah sejauh mana kita mengambil bagian didalamnya, sudah sejauh mana  kita bersifat simpati dan empati   antar sesama.

Mari jangan hanya jadi penonton, jangan hanya ke gereja  tapi bergereja,  mari kita bangun dan kembangkan gereja GPIB ’Pondok Ungu‘ Bekasi menjadi lebih baik tidak hanya lingkup internal tetapi juga eksternal.

Sampaikan  Misi Allah,  shalom   dan  keadilan,   dan  teruskan Tri identitas  gereja, Koinonia, Diakonia,  Marturia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

John Paulus, Yayasan Diakonia GPIB  

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

Sukses Di Palembang, Leaders Meeting Kembali Digelar Di Bali

GPIB Siana

Dari Talkshow Kekerasan Seksualitas, Pdt. Sylvana: Gereja Berhutang

GPIB Siana

Panitia Pelaksana PST 2022 dan Dept. Inforkom Litbang Mantapkan Kelancaran Persidangan

GPIB Siana

Bazaar Hybrid dan Launching Aplikasi Market Place, MS GPIB Data Pelaku Usaha  

GPIB Siana

Semarak Sukacita Jemaat Merayakan Kemerdekaan Di GPIB Effatha Jakarta

GPIB Siana

Jangan Hanya Berpikir Wani Piro, Pdt. Manuel Raintung: Cinta Kasih Itu Melepas dan Memberi  

GPIB Siana

Event Bazaar Mupel Jakarta Pusat, Yuk Ikutan…

GPIB Siana

SUMPAH Pemoeda: Politik Kebangsaan, Tendensi Ke Arah Identitas Sub-Bangsa