Home / Misioner

Jumat, 27 Mei 2022 - 12:43 WIB

INGAT!!! Kerja Layan Kita adalah Misi Allah Bukan Karena Hobi atau Minat

Foto Ilustrasi: Tim Safari Pelkes GPIB saat akan merambah menuju Teluk Setimbul tahun 2018.

Foto Ilustrasi: Tim Safari Pelkes GPIB saat akan merambah menuju Teluk Setimbul tahun 2018.

JAKARTA, Arcus GPIB – “Kerja layan kita, seperti kerja layan Paulus dan murid lainnya, adalah misi Allah. Pekerjaan ini adalah milik Allah, dan gerak layan kita dalam persekutuan bukan karena hobi, minat, atau kerja yang sama.

Demikian renungan pagi Sabda Bina Umat (SBU) Jumat, 27 Mei 2022  mengangkat tema Bergerak Dan Bekerja Sama mengurai Firman Tuhan Kisah Para Rasul 18 : 1 – 8.

Tugas pelayanan adalah bergerak dan bekerja sama dengan Roh Kudus dalam sikap rendah hati. Roh Kudus yang bergerak dalam harmoni itu memenuhi apa yang dibutuhkan anak-anak-Nya untuk menuntaskan misi-Nya.

Roh Kudus bergerak melalui dan dalam pribadi yang berbeda-beda untuk tujuan-Nya. Karya layan Paulus ditopang para sahabat.

Catatan arcusgpib.com seperti dilansir laman jawaban.com/read menyebutkan, selain karena persahabatan yang baik, Paulus tekun berdoa, menjadi teladan, berpengharapan.

Paulus sadar betul bahwa dasar pelayanannya adalah maksud dan kasih karunia Tuhan semata, dengan tujuan agar rahmat Tuhan dalam Kristus Yesus dapat dinyatakan kepada dunia (2 Timotius 1: 9-12). Sebab itu, ia selalu membawa setiap pekerjaannya, orang-orang yang ia layani, dan rekan-rekan pelayanannya dalam doa (1 Timotius 2: 1-4; 2 Timotius 1: 3).

Baca juga  Hidup Kudus Standar Orang Percaya, Jauhi Kecemaran Dosa dan Berbahagialah

Nasihat Paulus kepada Timotius untuk bertekun dalam firman Tuhan dan setia dalam pekerjaan pelayanannya bukan sekadar teori (2 Timotius 1: 13; 2 Timotius 3: 10). Paulus sendiri adalah orang yang sangat giat bekerja, giat belajar dan mengajarkan firman Tuhan. Meski banyak menghadapi kesulitan, ia tak kenal lelah memberitakan Injil. Tindakannya berpadanan dengan perkataannya.

Integritas Paulus mengingatkan kita untuk mengevaluasi diri: Apakah perkataan dan tindakan kita sudah selaras? Ketika kita hanya bisa bicara, tetapi tidak melakukan tindakan nyata, kita tidak akan mencapai apa-apa, apalagi menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak kita.

Baca juga  Gubernur Sumut Minta Pembukaan PST Medan Dilaksanakan Di Kantor Gubernur

Paulus tidak menjadi tawar hati ketika menghadapi berbagai masalah yang menghadang. Ia tidak hanya semangat di awal, lalu kehilangan optimisme dalam proses yang sulit. Apa gerangan yang membuatnya bertahan hingga akhir? Kita bisa melihat dengan jelas pengharapan yang dimiliki Paulus dalam surat-suratnya. Pengharapan di dalam Pribadi Tuhan yang tidak berubah (2 Timotius 1: 12), pengharapan di dalam kebangkitan Kristus yang menyelamatkan setiap orang percaya (2 Timotius 2: 10), dan pengharapan di dalam janji Tuhan yang akan menyediakan upah pada waktu-Nya (2 Timotius 4: 8).

Pengharapan yang dimiliki Paulus melahirkan sikap tekun yang luar biasa. Pekerjaan yang ia lakukan untuk memberitakan Injil tidaklah mulus. Ia harus menghadapi orang-orang yang bermaksud jahat (2 Timotius 4: 14). /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

Wow, GPIB Kini Punya Pakar Sosiologi Pedesaan, Prof. Rilus A. Kinseng

Misioner

Dari Maryland Amerika Serikat, Pdt. Samuel Cornelius Kaha: Hidup Itu Proses Dan Perjuangan

Misioner

Tidak Perlu Lagi Mencari Peruntungan Dari Masa Lalu, Allah Mengenal Anak-Nya

Misioner

Bajem Sion Tembudan Mandiri, Pdt. Olivia G. Salu Jabat Ketua Majelis Jemaat

Misioner

Capai 1300, Renungan Singkat Pdt. J.J. Lumanauw Makin Digemari

Misioner

A NIGHT for LEMBAH SILO, Spirit Membangun Gereja yang Dirobohkan

Misioner

KHOTBAH Sulung:  “Cara Dunia Tidak Menyenangkan Hati Allah”

Misioner

GPIB Kharis DKI Renovasi Gedung Gereja dan Bangun Kantor Majelis Jemaat