JAKARTA, Arcus GPIB – Salah satu cara jitu melawan penilaian negatif dan tuduhan keliru orang lain atas pergumulan hidup kita bukanlah dengan membela diri, melainkan mengakui bahwa pekerjaan TUHAN berbeda dengan jalan pikiran manusia.
Peganglah Firman-Nya yang berkata: “sebab rancangan-Ku bukanlah fancanganmu, dan jalan-Ku bukanlah jalanmu…” (Yes. 55.6).
Demikian renungan malam Sabda Bina Umat (SBU) GPIB Selasa. 3 Januari 2023 mengangkat tema: “Tidak Ada yang Mampu Memahami Tindakan Tuhan” mengurai teks Firman Tuhan Ayub 9 : 5 – 10.
Ketimbang membela diri atas tuduhan Bildad salah satu temannya Ayub memilih untuk menempatkan TUHAN sebagai Pencipta yang berkuasa melakukan segala hal tanpa harus dimengerti oleh akal budi manusia.
Dengan tegas Ayub mengakui otoritas TUHAN dalam melakukan apapun demi kebaikan semesta yang diciptakan-Nya, termasuk dalam tindakan-tindakan yang tampak buruk sekalipun.
Tidak seorang pun yang dapat memastikan kapan bencana dan celaka itu datang dalam kehidupannya. Demikian pula tidak seorang pun dapat memastikan sampai kapan ia dapat menikmati apa yang telah dicapai dan dimilikinya.
Pandemi global COVID-19, misalnya, tidak ada seorang pun yang siap menghadapinya. Ketika virus mematikan itu melanda seluruh dunia, banyak orang meregang nyawa.
Tidak sedikit pula yang kehilangan harta dan benda. Dinamika kehidupan pun mengalami perubahan kendati banyak orang tidak menghendakinya. Sama seperti manusia pada umumnya, Ayub juga tidak menginginkan bencana dan celaka dalam kehidupannya.
Catatan Arcus Media Network mengutip godsbeloved mengajak untuk menyandarkan segala pengharapan kepada Tuhan semata sebagaimana Amsal 3:5-6 Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
“Seringkali kerumitan dalam hidup terjadi dikarenakan bersandar pada pengertian atau pengalaman kita. Oleh karena itu, Tuhan ingin kita mempercayaiNya dan bergantung kepadaNya, supaya kita tetap berjalan pada jalan yang benar.”
“Ketika kita percaya, sesungguhnya itu bukanlah dengan usaha kita untuk percaya. Dengan kata lain kita bukan berusaha untuk percaya. Kita percaya karena Tuhan memperlihatkan kasih dan kebaikanNya untuk kita. Dengan kata lain, Dia juga yang akan membuat kita percaya kepadaNya.”
“Yesus datang dan menyelesaikan segala sesuatu untuk kita. Dia datang menyelesaikan karya penebusan-Nya yang sempurna untuk kita. Semakin kita memusatkan perhatian kita kepada keindahan Yesus, semakin kita akan mudah percaya kepadaNya.”
“Demikian kita juga akan menjalani hidup kita dengan penuh pengharapan, damai sejahtera, dan ucapan syukur sebab kita menyadari penyertaan Tuhan itu sungguh nyata dalam hidup kita.”
“Segala kerumitan hidup kita menjadi sederhana saat kita mulai mempercayai Tuhan. Karena itulah kita perlu terus mendengar kabar baik tentang Yesus, supaya kita terus percaya kepadaNya.” /fsp