JAKARTA, Arcus GPIB – Apakah arti dari kenaikan Tuhan ke sorga? Menurut Pendeta Hallie Janathans, kenaikan-Nya berarti berakhirnya semua perendahan terhadap Kristus, dan pembatasan bagi-Nya. Ia naik ke tempat di mana sebelumnya Ia berada. (Yohanes 6:62).
Dalam Filipi 2:8-9, sampai ayat 11, disebutkan Tuhan Yesus yang ditinggikan dan dikaruniakan oleh Allah, nama di atas segala nama. Segala yang ada di langit dan di bumi akan bertekuk lutut dan segala lidah akan engaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah Bapa”.
Lanjut dikatakan Hallie Jonathans, kenaikan Tuhan ke surga mengakhiri pekerjaan penebusan-Nya. Dalam Ibrani 1:3 dinyatakan: ”Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, ditempat yang tinggi”. Dalam Ibrani 10:12 dikatakan: ”Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah”. (He and He alone has accomplished our redemption).
Perjanjian Lama telah berakhir, dimulailah suatu Perjanjian Baru. Perjanjian Baru di mana Allah akan menaruh Hukum Allah dalam akal budi mereka, menuliskannya dalam hati mereka. “Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka”.(Ibrani 8:10-13).
Perjanjian yang Lama telah usang dan telah dekat dengan kemusnahannya. (ayat 13). Kristus adalah Pengantara suatu Perjanjian Baru, Ibrani 9:15.
Dalam Ibrani 10:12 dikatakan: ”Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah”.
Kenaikan-Nya meneguhkan bahwa Kristus adalah Nabi. Dalam Yohanes 3:13 dikatakan: ”Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia”. Yohanes 3:1-21 menyatakan tentang Kristus sebagai Nabi yang memberitahukan kepada Nikodemus seluruh kebenaran dari Allah. Dalam Yohanes 6:14 dikatakan: ”Dia adalah benar-benar Nabi yang akan datang kedalam dunia”.
Kenaikan-Nya meneguhkan bahwa Kristus adalah Imam Besar. Kenaikan Tuhan dan kembalinya Tuhan penuh dengan keberhasilan melakukan tugas sebagai Imam Besar dari suatu Perjanjian Baru, Imam Besar yang benar, telah mengorbankan satu persembahan, yakni Diri-Nya sendiri atau hidupnya yang berhubungan dengan dosa dan membenarkan manusia di hadapan Allah Bapa, (Ibrani 9:11-12).Juga lihat Ibrani 8:1-2; 1 Yohanes 2:1-2.
Kenaikan-Nya meneguhkan bahwa Ia adalah Raja. Dalam Yesaya 6:1 dinyatakan suatu penglihatan dari Nabi Yesaya sendiri tentang Tuhan:”Dalam tahun matinya raja Uzia, aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan jubah-Nya memenuhi Bait Suci”.
“Mari muliakanlah Dia, Tuhan Yesus Kristus, sebab Ia telah terangkat ke sorga. Agar dari sana Ia menurunkan semua pemberian-Nya yakni Roh Kudus kepada kita. Rejoice to the King of kings, and Lord of lords. Nyanyikanlah lagu-lagu Kenaikan ke Sorga dengan gembira,” imbuh Hallie Jonathans menyebutkan apa yang disampaikan Rev.J.Hampton Keathly III yang meninggal karena kanker paru-paru, and on August 29 th 2002, he went home to be with the Lord. /fsp