JERMAN, Arcus GPIB – Jerman dalam seminggu ini diramaikan dengan hadirnya perutusan cendekiawan Kristen se dunia di acara World Council of Churches atau Sidang Raya XI Dewan Gereja Dunia.
Pantauan Arcus Media Network, GPIB pun menyertakan personelnya dalam event internasional yang berlangsung 31 Agustus hingga 8 September 2022 di Karlsruhe, Jerman ini, Sekretaris Umum Majelis Sinode GPIB Pdt. Elly Pitoy De Bell, Sekretaris I Pdt. Roberto Wagey, dan beberapa pendeta GPIB lainnya.
Tema yang diangkat dari pertemuan tersebut adalah Christ’s Love Moves the World to Reconciliation and Unity atau Kasih Kristus Menggerakkan Dunia menuju Rekonsiliasi dan Persatuan.
“Sidang Raya ini sangat bersejarah, karena mengarahkan kita ke depan, di tengah zaman yang sangat kritis saat ini,” kata Ketua PGI Pdt. Gomar Gultom mengutip Rev. Prof. Dr. Ioan Sauca, Acting General Secretary WCC, pada Sambutan Pembukaan Sidang Raya Dewan Gereja-Geja se-Dunia (WCC), di Karlsruhe, Jerman, Rabu (31/8/2022).
Seperti dilansir situs PGI, Gomar Gultom mengatakan, sepanjang sejarah WCC, sejak berdiri 1948 di Amsterdam, sudah sepuluh kali menyelenggarakan Sidang Raya, sebagai lembaga pengambilan keputusan tertinggi di WCC.
Sidang Raya ke-11 ini diikuti oleh 4000-an peserta dari berbagai negara di dunia. Turut menyemarakkan Sidang Raya ini adalah kehadiran 137 mahasiswa dan dosen yang tergabung dalam GETI (Global Ecumenical Theological Institute), yang menyelenggarakan pertemuan rutin mereka sehari menjelang Sidang Raya ini, sebagaimana juga pada Sidang Raya lalu di Busan.
Gomar menyebutkan, seluruh peserta akan menggumuli bersama arah dan kebijakan gereja-gereja untuk delapan tahun ke depan, di bawah terang tema “Kasih Kristus Menggerakkan Dunia untuk Rekonsiliasi dan Persatuan”.
Rev Christian Krieger, Presiden Conference of Europian Churches (CEC) mengatakan, Sidang Raya ini harus menggapai visi rekonsiliasi dan persatuan di tengah dunia yang kini tercabik-cabik.
Sidang Raya yang bercorak interkonektif dan inter generasional ini, menjadi wadah bagi pemuda, perempuan, kaum disabilitas dan mereka-mereka yang terpinggirkan selama ini, sebagai refkeksi kasih Allah.
Wakil Moderator WCC, Mary Ann Swenson, saat mengawali laporan Central Committe mengatakan, seperti disampaikan Gomar Gultom: “Relasi adalah sesuatu yang sangat fundamental dalam gerakan oikoumene. Atmosfir Sidang ini ditentukan oleh relasi, dengan segala keunikan kita masing.”
Mengutip apa yang disampaikan Swensen, Kasih Allah memperbarui pikiran dan menguatkan hati serta memperkaya kehidupan. “Tidak ada yang menduga munvulnya Covid 19, sehingga kita harus menunda Sidang Raya ini. Walau demikian, proses digitalisasi memungkinkan kita kini beranjak dari pendekatan analog menjadi digital. Terimakasih kepada semua yang terlibat dalam program WCC walau hanya secara virtual”, kata Swensen.
Lebih dari 125 negara hadir merepresentasikan negara di dunia, dari berbagi denominasi dalam satu spirit yang sama: Kasih Kristus menggerakkan dunia untuk rekonsiliasi dan persatuan.
Sidang Raya ini, selain mendengarkan laporan General Secretary, laporan Central Committee dan rekomendasi dari berbagai Komisi dalam lingkungan WCC serta rekomendasi pertemuan-pertemuan Pre Assembly, akan mengambil beberapa keputusan, antara lain: arah kebijakan WCC ke depan, sikap Assembly akan berbagai public issues, seruan-seruan kepada para pemangku kepentingan, serta akan memilih dan menetapkan 8 Presiden, Moderator dan dua Wakil Moderator serta dan 150 anggota Central Committe. /fsp