BEKASI, Arcus GPIB – Ketika menghadapi tantangan dan pergumulan dalam hidup harus mempunyai iman yang teguh dan percaya bahwa Tuhan akan memimpin melewati semuanya.
Mengatakan itu Pnt. Edy M. Soei Ndoen, Bendahara MS GPIB saat melayani dalam Ibadah Utus-Sambut Pendeta Jan J.Lumanauw yang kini menjabat KMJ Jemaat Gideon Depok dan Pendeta Widyati Simangunsong KMJ Jemaat GPIB Gloria Bekasi Minggu 22 Oktober 2023 .

Pnt. Edy Sooei Ndoen, Bendahara MS GPIB saat melayani di GPIB Gloria Bekasi.
“Ketika kita menghadapi tantangan dan pergumulan dalam hidup, kita harus mempunyai iman yang teguh dan percaya bahwa Tuhan akan memimpin melewati semuanya, seperti Elisa,” tutur Penatua Edy mengurai Firman Tuhan 2 Raja-Raja 2 : 1 – 5.
Menurut Edy, kisah Elisa dan Elia bisa menjadi pembelajaran bagaimana pemimpin rohani dapat mempersiapkan pelayanan kepada generasi berikutnya.
“Elia telah menjadi mentor bagi Elisa dan mewariskan Roh pelayanannya. Ketika kita memiliki pemimpin rohani yang bijak, kita akan belajar banyak darinya,” kata Edy.

Pdt. Widyati Simangunsong-Sudarisman memperkenalkan keluarga.
Tudak hanya itu, lanjut Edy, melalui pemimpin yang bijak seseorang bisa mengalami pertumbuhan dalam iman, tetap setia kepada Tuhan, memiliki keinginan yang kuat untuk melayani-NYA.
“Melalui pemimpin yang bijak, Tuhan akan akan memberkati kita karena Karunia Tuhan dan panggilan-Nya akan terwujud jika kita bersedia untuk melangkah dengan iman ,” kata Edy.
Peralihan kenabian dari Elia ke Elisa merupakan momen yang sangat dramatis, ajaib, Elia diangkat ke surga dalam pusaran angin semuanya luar biasa dalam sejarah perjanjian lama dan perjalanan iman bangsa Israel.
Elia kepada Elisa adalah suatu pelajaran berharga tentang kesetiaan dan semua memiliki peran dalam pelayanan Tuhan dan dipanggil mengikuti-NYA, memiliki tekad yang kuat dan iman yang teguh dalam menghadapi segala situasi.
“Jemaat ini, GPIB Gloria Bekasi memasuki Usia 40 tahun pada 30 Oktober 2023 bersamaan dengan Utus-Sambut. Apa relevansinya dalam perenungan kita ini yang dapat diambil dalam proses alih tugas dan HUT,” tanya Edy.
Artinya, kata Edy, setiap masa, setiap waktu Tuhan akan mengangkat pemimpin baru, memberikan tugas-tugas baru untuk dilaksanakan sesuai rencana Allah dan pentingnya kebersamaan.
Dalam mewujudkan perjalanan pelayanan dan pergantian pendeta adalah bagian dari suatu proses dalam kehidupan bergereja dan proses organisasi yang telah ditentukan dan ditetapkan dalam Tata Gereja dan Majelis Sinode sebagai pelaksananya.
Oleh sebab itu, jadikan proses alih tugas KMJ sebagai momen yang istimewa untuk memperkuat persekutuan jemaat dan mengokohkan iman kepercayaan kepada Kristus.
Ada hal menarik dari sambutan Pendeta Jan Jona Lumanauw KMJ GPIB Jemaat Gideon Kelapa Dua Depok. Pendeta yang akrab disapa Jona ini berpesan kepada orangtua dan anak muda.
“Kalau anda sudah terlalu tua nggak usah cari surga mengurus gereja, nggak usah, tinggalkan gereja ini. Urus banyak-banyak merenung dan kalau anda masih muda belum selesai dengan diri anda berhenti dulu, benahi dulu kehidupanmu. Nanti satu dua periode baru masuk lagi dengan hebat dan matang,” kata Jona.
Dikatakan, sungai tidak pernah meminum airnya, pohon tidak pernah memakan buahnya dan bunga tidak pernah mencium sendiri harumnya.
Kalau belum selesai dengan diri, masih menganggap dia adalah gereja, gereja adalah dia dan tidak mampu berpikir bahwa dia harus memikirkan seluruh orang yang ada didalam gereja untuk membuat keputusan-keputusan yang menyenangkan Tuhan, tapi menyenangkan orang banyak, berhentilah bergereja . /Jp