Home / Misioner

Rabu, 12 Oktober 2022 - 21:55 WIB

Pemimpin Keluarga  dan Pemimpin Gereja Harus Rendah Hati, Pdt. Rita: Teladani Daud

Pdt. Rita Dina Leong, S.Th, Ketua Mejelis Jemaat  GPIB Margahayu Rasau Jaya Kalimantan Barat

Pdt. Rita Dina Leong, S.Th, Ketua Mejelis Jemaat GPIB Margahayu Rasau Jaya Kalimantan Barat

KALBAR, Arcus GPIB – Jadilah pemimpin yang berpihak pada kebenaran. Jadilah pemimpin gereja dan pemimpin keluarga yang meneladani Daud yang rendah hati dan selalu mengalah.

Mengatakan itu Pdt. Rita Dina Leong, S.Th, Ketua Mejelis Jemaat  GPIB Margahayu Rasau Jaya Kalimantan Barat mengurai Firman Tuhan 1 Samuel 22: 12 – 15 dalam program Night Call, Youtube Channel GPIB Indonesia, Rabu (12/10/2022).

Dikatakan, kisah Saul dan Daud, mengingatkan siapapun sebagai pemimpin bangsa dan negara, sebagai pemimpin dalam gereja, sebagai pemimpin dalam keluarga perlu mengambil contoh seperti Daud yang selalu mengalah dan rendah hati.

Baca juga  HIDUP Dalam Kepatuhan Lewat Pengalaman Empirik

“Daud itu mengalah, dia tidak mau melawan raja, orang yang diurapi.  Daud adalah orang yang rendah hati, karena itu Tuhan mengangkat dia menjadi pemimpin bangsa Israel menggantikan Saul,” tutur Pdt. Rita.

Daud, katanya,  selain rendah hati dan mengalah, ia sabar. Karenanya, Tuhan mengangkat Daud menjadi Raja atas bangsa Israel. Dan di tangan Daud hingga keturunannya, Israel mengalami kejayaan yang luar biasa.

Sebaliknya Saul ia mengalami kemalangan yang tak terkira mati dalam peperangan dengan cara bunuh diri.

“Sikap benci, amarah terhadap orang lain adalah sikap yang ditentang oleh Tuhan,” tandas Pdt. Rita.

Baca juga  Renungan Pagi: Ajakan untuk Peduli Korban-Korban Palestina

Catatan Arcus Media Network, seperti dilansir SBU Rabu 12/10/2022 menyebutkan, kebenaran telah menjadi barang langka dan mahal.  Kebanyakan orang pada saat sekarang akan menyampaikan sesuatu berdasarkan kepentingan dan keuntungan, sehingga kebenaran dapat diperjual-belikan.

“Tuhan menempatkan kita dalam kehidupan bersama dengan yang lain, baik dalam keluarga, persekutuan dan masyarakat melalui berbagai tanggung jawab agar kebenaran mendapatkan tempat dan terwujud secara baik.”

Kebenaran itu terkadang menyakitkan, tetapi kebenaran tidak dapat dibendung karena ia akan menemukan jalannya sendiri.

Satu kebohongan akan menghadirkan kebohongan lainnya, sangat melelahkan, karena itu lebih baik menyatakan kebenaran. /fsp

Share :

Baca Juga

Misioner

“Pemimpin Harus Peduli Kesejahteraan Orang-orang yang Dipimpin”

Misioner

Kerja Cerdas, Kerja Tuntas Majelis Sinode Selamatkan Asset GPIB

Misioner

Perlu Mengenal Diri? Pdt. Nancy Nisahpih-Rehatta: Agar Kenal Kekuatan dan Kelemahan

Misioner

Mengapa Harus Berserah, Ini Lho yang Didapat Bila Berserah Kepada Tuhan

Misioner

Jemaat Ke-330,  Ketua 2 MS, Pdt. Manuel Raintung Tahbiskan GPIB Immanuel Serangkang, Kalbar

Misioner

Kasus Poster Wanted GMKI Semakin Terang Benderang, Melenial Perlu Pastoral

Misioner

Pesan Pendeta Sealthiel Isaac: Panggilan Kita Panggilan Melayani, Bukan Memerintah

GPIB Siana

Hidup Bukan Sekadar Hidup, Jadilah Berarti untuk Sesama