Home / GPIB Siana

Kamis, 21 November 2024 - 07:30 WIB

”Kita  Berupaya Pendeta  Pensiun Skala Gaji 2013 Dinaikkan”

Ketua Dana Pensiun GPIB, Agus Patty. /Foto: Frans S. Pong, Arcus GPIB.

Ketua Dana Pensiun GPIB, Agus Patty. /Foto: Frans S. Pong, Arcus GPIB.

DARI seratusan lebih para pendeta penerima pensiun masih menerima gaji dibawah 1 – 1,5 juta rupiah dengan menggunakan standar gaji skala 2013 dan ini lagi diupayakan oleh Dana Pensiun bagaimana untuk menaikkannya, walaupun tak mudah karena harus melewati berbagai aturan dan lembaga yang ada.

Pengurus Dapen GPIB Agus Patty dan Shanty Khoe bersama mitranya John Paulus dan Peserta di Rakerdal 2024.

Fungsionaris MS GPIB bersama Panitia Rakerdal PEG 2024 di Hotel Millennium Jakarta.

Untuk mengetahui bagaimana sebenarnya langkah yang diambil dalam me-manage dana pensiun para pendeta emeritus dan karyawan GPIB, simak wawancara John Paulus dari Yayasan Diakonia GPIB terhadap Agus Patty Ketua Dana Pensiun GPIB dalam satu perjumpaan yang tidak direncanakan sebelumnya di Hotel Millennium Sirih Jakarta, 16 November 2024. Berikut petikan wawancaranya:

Bisakah dijelaskan tentang Dana Pensiun, dimana saat ini investasi sudah cukup besar!

Dana  Pensiun  GPIB  saat  ini  per-September  2024  sudah  memiliki  asset  bersih  bersih  atau netto  sebesar  205  M,  ini  tentu  bukan  hal  yang  mudah  bagi  kami  untuk  capai  itu,  tetapi kami  punya  dua  hal  untuk  mengelola  dana  pensiun,  dua  permohonan  itu  Tuhan  pimpin dengan  Roh  Kudus  dan  memberikan  hikmat  bagi  kita  untuk  mengelola  dana  pensiun secara baik.    Doa itu dilantunkan   sejak awal kami jadi pengurus dan kondisi saat ini tidak baik-baik saja untuk pasar modal Indonesia.

Pengurus Dept. PEG Dorothea Samola bersama Panitia Rakerdal PEG 2024

Panitia Pelaksana Rakerdal bersama sebagian peserta Rakerdal 2024.

Sebelum jadi pengurus, berapa milyar dana pensiun!

Seratus Delapan Puluh Tiga, 183 Milyar tahun 2022.

Dengan    angka    yang    cukup    significant    naiknya,    orang    terheran -heran,    bagaimana meningkatkan dana pensiun itu, dan dengan cara apa!

Kami punya strategi alokasi asset, sebagian kami alokasikan ke SBN, Surat Berharga Negara, Obligasi  Negara   maupun   Korporasi,  sebagian   lagi  kita   deposito,  kemudian   ada   Sukuk merupakan  instrument  investasi  yang  mengikuti  prinsip  syariah,  dan  paling  terakhir  di Saham. Dan di Saham ini yang cukup memberikan kontribusi besar bagi peningkatan asset kita, kurang lebih sekitar 15 persen.

Apakah pengurus yang lalu juga bermain saham!

Kita bermain, tetapi di Obligasi, Sukuk, Reksadana tetapi strategi alok asi untuk tahun 2023 itu diubah, Reksadana diganti langsung dengan Saham.

Apakah ini sudah disetujui dari atas atau bagaimana!

Jadi   setiap   tahun   dana   pensiun   itu   diwajibkan   memasukkan   Rencana   Bisnis   ke   OJK, Otoritas  Jasa  Keuangan     dan  kalau  sudah  disetujui  OJK  barulah  kita  lakukan  realisasi dan realisasi setiap enam bulan harus kita laporkan ke OJK dan dalam satu tahun dua kali.

Jadi kita mau buat program harus dilaporkan di!

Dimasukkan dalam OJK sebagai rencana bisnis.

Tidak melalui PKA kita!

Baca juga  Sesi Bina Menyenangkan Hati Tuhan GPIB Menara Kasih, Pdt. Adri Samsudin: Luar Biasa

Tidak.

Jadi antara Program Kerja Dana Pensiun dan OJK berlainan!

Dana Pensiun kita justru diawasi ketat oleh OJK .

Tapi Program yang dibuat di PKA bagaimana! Harus disetujui oleh OJK.

Mana lebih duluan OJK dulu atau PKA!

OJK dulu.

Dibawa ke- PST dan dipresentasikan, tinggal ketuk palu atau bagaimana!

Betul, jadi kita melaporkan ke PST itu tidak untuk mendapatkan persetujan, karna lembaga yang menyetujui rencana bisnis kita itu OJK bukan PST. Walaupun Dana Pensiun   bernaung dibawa GPIB. Tetapi tetap ada monitor dari MS-GPIB sebagai pendiri.

Dibawa   kepemimpinan   Bung   Agus,   setiap   tahun   yang   saya   lihat   dan   saya   dengar adalah   setiap   tahun   ada   kenaikan   12   M!   Apakah   dengan   kenaikan   tersebut   sudah bisa mengatasi gaji pesiunan pendeta yang dibawah standar!

Itu yang sementara kita diskusikan dengan Aktuaris ‘Aktuaris adalah seorang ahli yang menggunakan teori matematika, statistika, probabilitas, ilmu ekonomi dan keuangan untuk menyelesaikan masalah bisnis yang berkaitan dengan resiko’ mereka sementara melakukan perhitungan,  karna  ada  sejumlah  seratusan  pendeta  yang  nilai  pensiunnya  itu  dibawah 1  –  1,5  juta,  karna  itu  kita  sementara  upayakan  kerja  tripartite  baik  dari  dana  pensiun sendiri, PEG maupun pihak aktuaris.

Butuh dana   sekitar 19 Milyar untuk mengatasi gaji pensiun pendeta dibawa 1 – 1,5 juta yang  sekitar  125  –  137  orang,  dengan  kita  punya  investasi  yang  naik  begitu  besar, apakah sudah bisa mengatasi!

Belum bisa.

Sampai berapa sudah bisa mengatasi!

Tergantung  Aktuaris,  berapa  yang  harus  ditalangi  oleh  pendiri,  karna  kita  masih  sistim PPMP,  Program  Pensiun  Manfaat  Pasti  sehingga  kekurangan  itu  harus  menjadi tanggunjawab  pendiri untuk Iur.

Karna itu tidak cash dan dan tidak berlaku surut!

Memang kalau perhitungan kenaikan itu, perhitungan mulai dari mereka mulai masuk kerja , berlaku surut.

Apakah dalam prinsip memberikan seperti itu, Inikan cukup panjang nilainya!

Dia punya hitungan hanya untuk seratusan pendeta itu terpisah dan sementara aktuaris menghitung secara kasar harus 19 M. tetapi ada lagi permasalahan pendeta-pendeta yang sekarang ini diharapkan pensiun dengan gaji dasar yang sekarang.

Maaf, bisa ngak dibuka gaji dasar yang sekarang!

Gaji  dasar  yang  sekarang  kalau  mereka  pensiun  dengan  golongan  IV  D  sekitar  3.700.000 rupiah.

Sudah ada yang dapat!

Sekarang  yang  dapat  sudah  ada     yang  pensiun  diatas  skala  gaji  2014  tapi  jumlahnya belum terlalu banyak.

Banyak hal yang harus dilakoni, dikerjakan dana pensiun, sebagian jemaat berpikir hanya untuk  melunasi  iuran  pensiun  pendeta yang  dibawah  standar  karna melihat keuntungan atau laba sekitar12 M!

Karna  uang  itu  merupakan  milik  1400  peserta,  pendeta  emeritus  dan  karyawan  GPIB , cukup banyak.

Ada berapa jumlah orang di Dana pensiun!

Baca juga  Gempa Cianjur, Tim CC Sinodal GPIB Terus Bergerak Memberi Pertolongan

Pengurus 3 Orang dan Karyawan 4 Orang.

 

Cukup rumit ngak menghadapi ini!

Rumit sih iya, tetapi kita sistim digitalisasi. Ada program yang memang membantu kita dan kita  termasuk  salah  satu  dana  pensiun  yang  punya  biaya  operasional  sangat  rendah diantara  14  dana  pensiun  Kristen  di  Indonesia,  karna  itu  kemarin  di  Salatiga  kami  dapat reward sebagai dana pensiun terbaik.

Bung Agus ini merupakan suatu kebanggaan , bukan hanya untuk dana pensiun khususnya melainkan  GPIB  secara  luas,  kira-kira  apa  yang  dapat  dikerjakan  kedepan  yang  bisa mengatasi gaji pensiun pendeta yang dibawah standar!

Yang  paling  pokok,  kita  sementara  berupaya  mendongkrak  kalau  boleh  pendeta  yang pensiun dengan skala gaji 2013 dinaikkan.

Bisakah ini di Gol-kan!

Ada persyaratan dari OJK, kita mesti masukan perhitungan aktuaris kemudian merubah peraturan dana pensiun dan prosesnya sedang berjalan.

Kirakira sampai tahun depan perubahan itu baru jalan atau bagaimana!

Paling tidak seperti itu, karna aktuaris nanti menghitung di akhir tahun2024 baru diajukan ke OJK.

Itu berapa range waktu, jarak waktunya sampai bisa diterbitkan!

Waduh,  itu  agak  sulit  ditentukan  waktunya  secara  defenitif  karena  semua  berproses  dan kita  bergantung  kepada  lembaga  yang  lain,  ada  lembaga  aktuaris  disatu  pihak,  ada  OJK dilain pihak , pendiri disatu pihak yang juga kalau ada kekurangan mesti nombok.

Woo,  Jadi  ini  merupakan  satu  lingkaran,  jadi  bisa  terhambat  disalah  satu  sisi  juga,  jadi harapan kita dapat selesai dalam waktu 2 – 3 bulan, agak susah!

Agak Sulit.

Jadi diperlukan kerjasama dan pengertian dalam hal ini!

Terutama  perhitungan  aktuaris  ,  kan  dia  mesti  menghitung  di  akhir  Desember  dan  mesti tunggu  penutupan  tahun  buku.  Kita  setiap  3  tahun  diwajibkan  di  audit  oleh  aktuaris  dan di  setiap  tahun  di  audit  oelh  akuntan  publikyang  terdaftar  di  OJK.  Kenapa  pertiga  tahun karna kita mencukupi Ratio Kecukupan Dana diatas 100 persen.

Dana   Pensiun   sudah   main   SBN,   Obligasi,   Reksadana,   Deposito,   Sukuk   dan   Saham! Apakah PEG bisa begini !

Bisa.

Mengapa PEG masih mandek untuk bermain ini !

Tergantung keputusan pimpinan, dasar teologisnya dulu kemudian diputuskan dalam persidangan terdekat dan itu akan memberikan kontribusi yang luar biasa, contohnya ada dua saham , kita boleh masuk disitu, gainnya 50 persen masing-masing saham.

Apakah kira-kira tahun depan bisa seperti itu!

Tergantung  kalau  PS  terdekat  memberikan  rekomendasi  itu  dengan  kajian  teologis  yang cukup, bisa saja.

Apakah semua orang di lingkup GPIB setuju dengan permainan itu!

Itu  yang  didiskusikan  lebih  jauh  di persidangan dan  konteksnya  sudah  berubah  contohnya deposito  sekarang  3  –  4  persen  setahun  untuk  capai  kembali  duit  itu  butuh  25  tahun untuk 100 persen itupun belum terpotong inflasi

Jadi kita harus berani!

Berani dengan landasan teologis.

Dan kita boleh berubah tapi ada dasar teologis yang cukup, PEG bisa berubah dengan dasar teologis yang cukup serta ada kemauan, keinginan dan keputusan dari pimpinan. LAUS DEO.

 

 

Share :

Baca Juga

GPIB Siana

Ada Tiga Guru Besar, 165 Diaken Penatua GPIB Zebaoth Bogor Diteguhkan

GPIB Siana

Sistem Keuangan Harus Berbasis IT, Pnt. Ir. Harli Sibarani, MBA: Belum Terlaksana

GPIB Siana

Ayo Ke Bazaar Mupel Jakpus, Ada Kompetisi Pendeta Idol, Dance dan Fashion Show

GPIB Siana

Optimalkan Aset Tidur, Jangan Takut Gandeng Swasta

GPIB Siana

Catatan Leaders Meeting Bandung: Soal Amazon dan Keberadaan Tuhan Di Virtual

GPIB Siana

Besok, Study Meeting, Motivator Paulus Winarto Akan Memotivasi Peserta PST 2022

GPIB Siana

Bisakah Mengasihi Orang yang Menyakiti, Ini Dia Jawabannya

GPIB Siana

“Live in the Goodness of GOD”: 15 Tahun GPIB Ora et Labora Serpong