JAKARTA, Arcus GPIB – Kita diminta supaya PERCAYA kepada-Nya. Percaya itu bukan diam, tapi harus aktif. Sikap yang setia, taat, dan bertindak. Sebagaimana Nuh yang setia melakukan perintah Allah sehingga dia diselamatkan dari air bah; demikianlah kita harus setia melakukan kehendak-Nya dengan mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang harum, yang kudus dan yang berkenan dihadapan Allah.
Mengatakan itu Bvr. Sulastri Sitompul- Kantor Biro Zending HKBP dalam Renungan Harian HKBP, Sabtu 06 April 2024 mengakat tema: “Janji Berkat Tuhan” mengurai Firman Tuhan dari Kejadian 8:22, ”Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam”.
Nuh tidak melupakan kebaikan Tuhan atas keselamatan yang telah dianugerahkan-Nya atas dirinya dan keluarganya. Dengan hati yang tulus, Nuh memberikan persembahan yang terbaik Tuhan dan Allah menerima persembahan yang harum itu. Dan bukan itu saja, bahkan Tuhan Allah memberikan “Suasana” baru kepada mereka, yaitu: Perjanjian Allah dengan Nuh dan segala makhluk yang ada, yaitu: bahwa Allah tidak akan mendatangkan “malapetaka” (Air Bah) lagi untuk memusnahkan segala yang hidup (Kejadian 8:21).
”Air bah yang sangat menakutkan sudah berlalu, tetapi saat ini mungkin banyak hal yang membuat kita kuatir dan takut. Misal: bencana alam, banjir bandang, dan tantangan lainnya bahkan berbagai penderitaan yang kita alami. Terlebih ketakutan kita akan maut dan kematian.
Namun, bukankah Yesus Kristus telah mengalahkan maut dan kuasa kematian melalui kebangkitan-Nya, yang baru saja kita rayakan. Allah telah membuat perjanjian untuk menyelamatkan orang-orang percaya. Inilah yang harus tetap kita imani.”
”Apa wujud dari perjanjian Allah pada masa kini dalam konteks kita? Allah tidak pernah melupakan janji-Nya. Keselamatan dari pada Allah dinyatakan kepada kita melalui Yesus Kristus. Dia berkorban supaya kita tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Dia mati di kayu salib supaya kita hidup. Dan Dia bangkit pada hari ketiga supaya kita dibukakan jalan menuju rumah Bapa di sorga.” /fsp