Home / Germasa

Senin, 6 Februari 2023 - 13:50 WIB

Kompetisi Antar Gereja Menguat, Pdt. Margie Ririhena: Di Ranah Ekumenis Apatis

Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Zebaoth Bogor, Pendeta Margie Ririhena – De Wanna, D.Th: Gereja semakin terasing satu sama lain

Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Zebaoth Bogor, Pendeta Margie Ririhena – De Wanna, D.Th: Gereja semakin terasing satu sama lain

BOGOR, Arcus GPIB – Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Zebaoth Bogor, Pendeta Margie Ririhena – De Wanna, D.Th menyatakan keprihatinannya atas kondisi bergereja saat ini dengan berbagai persoalan yang ada.

Warga Bajem Pura Tajur Halang, GPIB Zebaoth disela-sela bazaar penggalangan dana pengadaan pastori.

“Di ranah ekumenis kita berhadapan dengan sikap apatis yang kadang membuat gereja-gereja semakin terasing satu sama lain sehingga enggan untuk peduli terhadap persoalan yang dihadapi gereja yang lain bahkan semangat kompetisi antar gereja semakin menguat,” tuturnya.

Penegasan tersebut disampaikan Ketua Majelis Jemaat (KMJ) GPIB Zebaoth Bogor, Pendeta Margie Ririhena – De Wanna, D.Th dalam sambutannya memperingati HUT 103 tahun Gedung Gereja Zebaoth Bogor, Minggu 5 Februari 2023.

Padan Suara PKB Zebaoth Bogor menaikkan pujiannya.

Hal lainnya yang dihadapai gereja, permasalahan  kekerasan berbasis gender,  kekerasan berbasis  digital dan kekerasan  tehadap  kelompok disabilitas.

“Menggereja adalah sebuah bentuk kesadaran bahwa kita sebagai gereja harus terus belajar dan sekaligus mengajar (ecclesia dicen, ecclesia docen)  sehingga  berkembang dalam mengerjakan bagian pelayanan dipercayakan Tuhan semaksimal mungkin, tanpa pernah meninggalkan dasarnya, yaitu Yesus Kristus,” imbuh Pendeta Margie menunjuk 1 Korintus 3:10-11.

Baca juga  Seminar Kebangsaan Di Immanuel Jakarta Sentuh Politik Dinasti, Oligarki dan Politik Identitas

Gedung Gereja adalah tanda kehadiran Allah yang mewujud dalam persekutuan umat yang bersekutu, melayani dan bersaksi.

Sesi hiburan permaianan Suxafone Pdt. Andar Maitimoe menarik minat donatur pengadaan pastori Bajem PTH

Ada harapan tersematkan agar GPIB Zebaoth terus  membangun kolaborasi bersama Pemerintah dan para sahabat dan saudara sebangsa dengan latar belakang yang beragam mengatasi permasalahan yang mengancam kehidupan berbangsa, bernegara dan beragama.

Hadir dalam peringatan HUT 103 tahun Gedung Gereja Zebaoth Walikota Bogor, Pendeta Marthen Lewakabessy Ketua I MS GPIB, H. Ujang Suptiyatna, S.Ag, M.Pd.I Ketua KUB Kemenag  Kota Bogor,  KH Zaenal Abidin Ketum Basolia Bogor dan sejumlah aparat setempat serta tokoh-tokolintas agama.

GPIB Zebaoth selama 103 tahun telah hadir di bumi Pasundan dengan maksud dan rencana Tuhan. Melalui warga jemaatnya yang hadir diberbagai ruang pekerjaan, warga jemaat telah dan akan terus berperan sebagai simpul pengikat relasi persaudaraan sesama warga bangsa untuk bersama-sama berjuang menghadirkan pembebasan dan penyembuhan demi kehidupan yang  harmonis dan humanis dalam rahim NKRI khususnya di kota Bogor.

Baca juga  Sikap PGI Terhadap Penyerangan Rumah Warga HKBP Di Rengasdengklok

Sebagai gereja, Zebaoth harus terus belajar dan bertumbuh bersama dengan semua saudara sebangsa dalam mengerjakan bagian pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita semaksimal mungkin. Teruslah melanjutkan pelayanan di bumi Pasundan teruslah berbuah.

“Tidak dapat disangkal bahwa gereja berhadapan dengan konteks yang tidak sama dengan 103 tahun  yang lalu ketika didirikan. Kita bersyukur untuk banyak orang yang telah menabur dan menuai di ladang milikNya ini,” kata Pendeta Margie.

Sebagian besar dari mereka tidak ada lagi bersama kita, tetapi spirit persekutuan, pelayanan dan kesaksian terus dirawat dalam konteks yang terus berubah.

Gereja ditantang untuk selalu mampu menghadapi perubahan tersebut tanpa pernah kehilangan jatidirinya sebagai Tubuh Kristus dan  di dalam dunia, khususnya di kota Bogor.

Karenanya, Pendeta Margie berharap, GPIB Zebaoth di usia 103 terus membangun komitmen bersama untuk terus hadir sebagai gereja yang inklusif, sebagai wujud  becoming public congregation. /fsp

Share :

Baca Juga

Germasa

MUI Apresiasi Edaran Menag Tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara

Germasa

Bergulir Ajakan untuk Tidak Membayar Pajak, Dirjen Pajak Sambangi Kantor PGI

Germasa

Demokrasi Sedang Tidak Baik-baik Saja, Gereja Diminta Berperan

Germasa

Semiloka Germasa Bahas Politik Identitas dan Polarisasi Sosial: Agama Punya Peran

Germasa

Dari Festival Film Moderasi Beragama: Film Pendek ‘Weton’ Juara 1

Germasa

Pdt. Hariman Pattianakota: ”Berhenti Menjadi Gereja Kalau Tidak Bisa Membangun Kesejahteraan”

Germasa

POUK Lahir sebagai Respons Terhadap Kebutuhan Warga Gereja-gereja Anggota PGI

Germasa

Dari Semiloka “Gereja dan Demokrasi”, Rocky Gerung: “Gereja Bisa Memilih Menjadi Oposisi”