PEKANBARU, Arcus GPIB – Pembukaan gong menjadi penanda resmi pembukaan kegiatan Konsultasi Sinodal Ekologi GPIB yang dibuka Walikota Riau diwakili Staff Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Firmansyah Eka Putra didampingi Ketua Umum MS Pendeta Paulus Kariso Rumambi, Ketia II Pendeta Manuel Raintung, Sekretaris I Pdt.Emawati Baule, Ketua Departemen Germasa Pnt.Alex Mandalika dan Ketua Panitia Pnt.Widargo Damanik di Pekanbaru, Jumat (7/6).
Sebelum proses pembukaan dengan pemukulan gong, kegiatan dibuka dengan ibadah pembukaan yang dipimpin Pendeta Claudya Yosep-Sahertian. Dalam renungannya Pdt.Claudya menekankan peran warga jemaat untuk menghargai lingkungan di tengah situasi perubahan alam dan kerusakan yang terjadi saat ini. “Sejak tahun 2015, GPIB mendorong keugaharian. Cukup makan, cukup pakaian dan cukup kebutuhan lainnya tanpa dilebih-lebihkan sehingga tidak merusak alam.”
Proses ibadah menggunakan ekoliturgi di dalamnya pembacaan puisi dan gerak tari dibawakan anak-anak teruna Mupel SARIBU yag menyuarakan kondisi alam yang rusak menuntut perhatian manusia untuk berbuat sesuatu untuk memperbaikinya.
Dalam sambutannya Pendeta Manuel Raintung menyampaikan apresiasi dan terima kasih bagi para peserta dari 26 provinsi yang hadir serta kepada pemerintah setempat dan PGI wilayah serta dukungan sejumlah lembaga yang hadir. “Tujuan dan keinginan yang sama dengan pemerintah dalam hal lingkungan yang diwujudkan dalam eco church atau gereja ramah lngkungan. Konsultasi ini merupakan tindaklanjut dari pertemuan-pertemuan bidang Germasa sebelumnya.”
Sementara dalam sambutannya Sekretaris Umum PGI Wilayah Riau Pendeta Masieli Sendrato mengatakan apresiasi untuk GPIB bisa menyelnggrakan konsultasi ini. “Ini adalah gerakan bersama yang bukan hanya digerakan oleh gereja tapi untuk semua. Mari terus dengungkan sehingga bisa berpihak pada lingkungan.”
Staff Ahli Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Firmansyah Eka Putra yang mewakili Walikota Riau membacakan sambutannya mengatakan menyambut baik dan mengapresiasi apa yang dilakukan GPIB lewat konsultasi ekologi. “Mengapresiasi GPIB dalam melakukan gereja ramah lingkungan sehingga menjadi inspirasi dan menumbuhkan semangat kepada komunitas lain untuk mengambil peran guna menjaga lingkungan hidup sebagai tanggung jawab pada generasi mendatang.”
Rangkaian acara konsultasi hari pertama dilanjutkan dengan sejumlah acara, antara lain diskusi panel I tentang Komitmen Green Policy dan Partisipasi Pembangunan Ekologi Berkelanjutan Menuju Keutuhan Ciptaan dan Diskusp panel II tentang : Implementasi Green Policy dan Pembangunan Ekologi Berkelanjutan di Riau.
Acara yang berlansung sejak pukul 09.00 WIB berakhir pada pukul 21.00 WIB dan diikuti oleh sekira 120 orang dari 26 utusan mupel dan utusan jemaat serta lembaga-lembaga undangan./phil