MANADO, Arcus – Konferensi Nasional FKUB dan Pekan Kerukunan Nasional yang diadakan pada tanggal 17 – 22 November 2021 di Manado dipastikan akan banyak memberikan masukan berarti bagi pembangunan beragama di Indonesia.
FKUB Provinsi DKI Jakarta dalam forum yang diikuti 1700-an peserta itu mengusulkan kepada pemerintah adanya penguatan pelaksanaan moderasi beragama pada umumnya dengan melibatkan FKUB.
“Memperkuat pelaksanaan moderasi beragama menyerukan kepada pemerintah agar melibatkan FKUB se-Indonesia secara bersama-sama, mulai dari penguatan konseptual, model pelaksanaan dan implementasinya,” kata Pdt Manuel Raintung, Wakil Sekretaris FKUB Prov. DKI Jakarta ini kepada Arcus Kamis, (18/11).
Diharapkan, dengan keterlibaan FKUB dan pemerintah dalam kegiatan moderasi beragama, ada kesesuaian dan lebih akseptabel dan pada akhirnya moderasi beragama yang dimaksud menjadi lebih partisipatif.
Dari semua itu, kata Ketua II Majelis Sinode GPIB ini, penguatan kerukunan beragama di Indonesia diharapkan bukan hanya tercipta dan terjaga, melainkan juga dapat tumbuh berkembang di seluruh pelosok Nusantara. Kerukunan beragama diharapkan bukan hanya difahami dan menjadi tugas pemuka agama saja, melainkan juga tugas para pemeluknya, baik para pejabat negara, politisi, pengusaha, dan semua kalangan masyarakat, termasuk “wong cilik”.
“Strategi menjaga kerukunan beragama, selain dengan menumbuhkannya, kita juga perlu mendiseminasikannya ke masyarakat dunia. Fenomena globalisasi, stateless, post truth, “rezim netizen”, sosial media, dan terciptanya “global village” telah membuat hilangnya batas terjadinya transaksi informasi, yang dalam sisi negatifnya, dapat menjadi ancaman terhadap upaya menjaga kerukunan beragama,” ujar Pdt Manuel. /fsp