Home / Germasa

Selasa, 8 Maret 2022 - 10:43 WIB

Menteri Agama Ingin Undang Paus Fransiskus, Lihat Indahnya Keberagaman di Indonesia

Paus Fransiskus. Foto: JPNN.com

Paus Fransiskus. Foto: JPNN.com

DENPASAR, Arcus GPIB – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berkeinginan mengundang pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus ke Indonesia. Menag mengatakan, ingin mengajak Paus Fransiskus melihat indahnya keberagaman masyarakat Indonesia.

“Saya ingin menghadirkan Paus Fransiskus ke Indonesia untuk melihat langsung indahnya keberagaman di Indonesia, sekaligus menyapa umat Katolik Indonesia secara langsung,” ujar Menag saat memberikan sambutan pada Pertemuan Nasional Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia di Nusa Dua, Denpasar, Bali, sebagaimana dilansir situs Kemenag RI, Senin (7/3).

“Mudah-mudahan setelah kondisi normal, beliau bisa hadir ke Indonesia. Saya minta Pak Plt Dirjen Katolik menjajaki rencana mengundang beliau,” sambung Menag di hadapan pemimpin perwakilan umat Katolik se-Indonesia.

Baca juga  TEGAS. GPIB Menolak GMIM di Wilayah DKI Jakarta

Hadir, Uskup Keuskupan Agung Palembang sekaligus Ketua Komisi HAK KWI Mgr. Dr. Yohanes Harun Yuwono, Sekretaris Eksekutif Komisi HAK KWI RD. Agustinus Heri. Turut mendampingi Menag, Stafsus Wibowo Prasetyo dan Abdul Qodir, serta perwakilan PKUB Kemenag RI.

Menag lalu berkisah tentang pertemuannya dengan pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus itu pada 2019 silam. Menag mengapresiasi keterbukaan Paus Fransiskus dalam menerima perbedaan.

“Saya bercerita tentang keindahan toleransi di Indonesia dan beliau (Paus Fransiskus) mengaku sangat mencintai Indonesia,” kata Menag.

Lanjut disampaikan, pertemuan Nasional Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia mengusung tema Penguatan Moderasi Beragama untuk Mendukung Masyarakat yang Damai dan Inklusif Demi Pembangunan yang Berkelanjutan. Menag mengapresiasi pertemuan nasional ini yang juga membahas konsep moderasi beragama dalam perspektif umat Katolik.

Baca juga  Kasus Diskriminasi SMAN 2 Depok, Pnt. Ivan Lantu: Jangan Lagi Terjadi

“Kegiatan seperti ini sangat dibutuhkan, karena selain mendiskusikan penguatan moderasi beragama, juga akan merumuskan langkah strategis, sistematis, dan simultan untuk merawat persaudaraan dan kerukunan,” jelasnya.

“Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi dan sumbangsih bagi penguatan moderasi beragama, demi terwujudnya masyarakat yang harmonis, rukun, damai, dan inklusif menuju Indonesia yang maju dan sejahtera,” tandasnya. /fsp

Share :

Baca Juga

Germasa

Sholat Di Gereja, Kenapa Tidak? 60 Orang Warga NU Menginap Di GPIB

Germasa

Penguatan Moderasi Beragama, Kemenag Diminta Siapkan Sistem Digital

Germasa

Staf Khusus BPIP Minta Umat Kristen Tidak Terjebak Polarisasi Politik

Diakonia

Jangan Hanya Menuntut, Gubernur Ganjar Pranowo: Gereja Harus Peka dan Mau Berbagi

Germasa

KONFERDAL Germasa GPIB di Singkawang Digelar, Wamenag Dipastikan Hadir

Germasa

Dari POK Germasa Angkatan I/2023: Memaksimalkan Peran Pendeta

Germasa

GPIB Zebaoth Bogor: Dari Berbagi Parcel Lebaran, Kunjungan Ke Pesantren dan Buka Bersama

Germasa

Duo Ketua Bidang Dibalik Safari Pelkes GPIB 2023 di Lampung Utara